Jalan Penghubung Longsor, Akses Warga Cipluk ke Kota Kendal Terputus

Kamis, 20 Februari 2020 - 16:24 WIB
Jalan Penghubung Longsor, Akses Warga Cipluk ke Kota Kendal Terputus
Warga melintas di jalan penghubung Dukuh Cipluk, Desa Sidokumpul dan Desa Kalices, Kecamatan Patean, Kendal yang longsor, Kamis (20/2/2020). FOTO/iNews/EDDIE PRAYITNO.
A A A
KENDAL - Hujan deras yang mengguyur pantura Jawa Tengah, sejak Rabu sore hingga Kamis siang (19-20/2/2020), menyebabkan jalan penghubung antara Dusun Cipluk, Desa Sidokumpul dan Desa Kalices, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, longsor. Akibatnya, akses warga terputus, mereka harus memutar mencari jalan lain yang lebih jauh.

Jalan rabat beton yang baru selesai dikerjakan tiga bulan lalu rusak parah akibat longsor. Akses utama warga Dusun Cipluk ke pusat pemerintahan ini tidak bisa lagi dilalui kendaraan. Selain longsor, tanah sekitar lokasi masih labil dan masih terjadi pergerakan tanah.

Warga Dusun Cipluk, Setyo mengatakan, jalan rabat beton diketahui longsor sekitar pukul 05.00 WIB. Namun semakin siang kondisinya makin parah karena hujan yang turun sejak Rabu sore hingga Kamis siang (19-20/2/2020) belum juga reda. Longsor akhirnya menggerus jalan rabat beton ini hingga tidak bisa lagi dilalui.

"Karena tidak bisa dilalui sejumlah siswa terpaksa tidak berangkat karena terlalu jauh jika memutar. Warga hanya berharap jalan ini diperbaiki sehingga aktivitas warga kembali normal," katanya, Kamis (20/2/2020).

Kepala Desa Sidokumpul, Andi Rimbawanto membenarkan jalan yang longsor ini baru selesai dikerjakan dengan menggunakan Dana Desa 2019. Panjang jalan yang longsor sekitar 200 meter dengan ketinggian lebih dari 5 meter.

"Kami sudah berkordinasi dengan Perhutani untuk membuat akses jalan darurat agar warga kembali beraktivitas," katanya.

Sementara itu, Kepala RPH Sojomerto Selatan, Muhidin mengatakan, akibat jalan longsor sejumlah tanaman produksi milik Perhutani rusak. "Tanah di lokasi ini memang sangat labil, sehingga rawan terjadi longsor jika hujan deras dan limpahan air dari atas mengalir," katanya.

Selain merusak jalan rabat beton dan tanaman jati di areal Perhutani juga terdampak tanah longsor. Tanaman jagung milik warga yang rusak terpaksa dipanen dini karena khawatir longsor susulan terjadi dan merusak tanaman jagungnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8134 seconds (0.1#10.140)