Masker Banyak Diburu, Ganjar Pranowo Pastikan Stok Aman

SEMARANG - Pengumpulan masker oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk membantu WNI di Hong Kong, Taiwan, dan Singapura berjalan tak mudah. Banyaknya orang yang membutuhkan masker, membuat barang ini sulit ditemukan meski hingga pabrikan.

"Saya sudah komunikasi dengan pabrikan juga. Sampai kemarin kita coba nitil (ambil dalam jumlah sedikit) di pabrikan saja kesulitan, sehingga kita telepon ke direksi dan komisarisnya," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (17/2/2020).

Ganjar juga menyampaikan sejumlah TKI dan WNI yang masih bertahan di luar menghubunginya secara langsung. Melalui fasilitas pesan singkat di media sosial, mereka meminta bantuan masker untuk segera dikirim. Sebab, kebutuhan masker di luar negeri terutama yang banyak penyebaran virus Korona, masih sangat tinggi.

"Ini saya dimintain (bantuan masker). Bagaimana caranya gitu, sehingga alhamdulillah beberapa BUMN mencarikan (masker) ya kita bisa membeli," katanya.

"Kalau stok (masker), so far masih tercukupi kalau di Jawa Tengah ini masih cukup. Ya kan teori ekonomi saja, jumlah permintaan naik, suplainya tetep ya harganya naik," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menerangkan, pengiriman masker dilakukan karena WNI di negara-negara itu mengaku kesulitan mendapatkan masker. Apabila ada, harga masker di beberapa negara itu sangat mahal.

"Kami kirim karena adanya permintaan dari tenaga kerja kita yang ada di sana. Mereka mengeluh susah cari masker, makanya kami membantu," kata Yulianto.

Jenis masker yang dikirim, lanjut Yulianto, adalah masker khusus untuk operasi. Menurutnya, masker itu cukup bagus untuk melindungi penularan virus corona.