Pasca Observasi di Natuna, Mahasiswa Klaten Lega Bisa Kumpul Keluarga

Senin, 17 Februari 2020 - 22:30 WIB
Pasca Observasi di Natuna, Mahasiswa Klaten Lega Bisa Kumpul Keluarga
Hilyatu Millati Rusdiyah, mahasiswa yang kuliah China saat memberikan keterangan pers di rumahnya, di Malangan, Tulung, Klaten, Senin (17/2/2020). Foto/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
KLATEN - Hilyatu Millati Rusdiyah kini bisa berlega hati setelah berkumpul dengan keluarganya di Malangan, Tulung, Klaten. Mahasiswa yang kuliah di Chongqing University, China itu dinyatakan sehat setelah menjalani observasi 14 hari di Natuna.

Saat jumpa pers di kediamannya di Klaten, Hilyatu Millati Rusdiyah memberikan apresiasi kepada pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memutuskan mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Wuhan, China pascaterjadinya wabah virus Corona.

"Kami juga memberikan apresiasi kepada Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) yang datang lebih awal ke Wuhan, China guna membuka jalur evakuasi," kata Milla, sapaan Hilyatu Millati Rusdiyah, Senin (17/2/2020).

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam evakuasi dan observasi. Pasca program observasi 14 hari di Natuna, semuanya dalam kondisi sehat dan tak ada satu pun yang menunjukkan gejala-gejala virus Corona.

"Kemenkes (Kementerian Kesehatan) telah mengeluarkan surat keterangan sehat untuk masing-masing peserta observasi di Natuna sebagai bukti bahwa kami sehat. Jadi mohon masyarakat tidak takut dengan kami dan khawatir dengan kedatangan kami pasca observasi," katanya.

Diakuinya, dia selama di China cukup waswas terhadap merebaknya virus corona. Saat itu, pemerintah Cina memberikan imbauan untuk mengurangi aktivitas di luar. Karena di Wuhan saat itu sedang musim dingin dan Imlek, sehingga suasana nampak sepi tapi tidak mencekam. Masih ada aktivitas di luar ruangan tapi terbatas.

Sementara ketika menjalani karantina di Natuna, kegiatan yang dilakukan adalah olahraga setiap hari. Kemudian makan bersama 3 kali sehari serta aktivitas individu, seperti karaoke, bermain game, sosialisasi, dan pemeriksaan kesehatan. "Saat di karantina yang paling dirindukan pastinya keluarga," katanya.

Meski kini berada di Indonesia, aktivitas kuliah tetap bisa dilakukan melalui kelas online. Dirinya belum dapat memutuskan kapan akan kembali ke Negeri Tirai Bambu sampai ada pengumuman lanjutan dari kampus. Pasca observasi, dan dinyatakan sehat, sebenarnya tidak membutuhkan pemeriksaan lanjutan. Sebab selama 14 hari di Natuna, mereka di bawah pengawasan tim medis.

Camat Tulung, Suyamto mengimbau masyarakat tidak khawatir dengan kondisi Milla. Pasalnya sudah ada jaminan dari pemerintah yang menyatakan sehat. Pihaknya juga akan berupaya melakukan sosialisasi pada warga agar tidak takut.

"Sejauh ini kami belum menghadapi adanya penolakan atau masyarakat yang takut. Nantinya bisa dilakukan sosialisasi dari Kepala Desa sebagai tindak lanjut," ucapnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2830 seconds (0.1#10.140)