Petani Tambak Pantura Jateng Kelabakan Atasi Limbah

Senin, 17 Februari 2020 - 16:25 WIB
Petani Tambak Pantura Jateng Kelabakan Atasi Limbah
Limbah menjadi ancaman keberlangsungan usaha tambak bagi masyarakat di kawasan Pantura Jateng. Pemerintah diminta serius membantu para petani tambak mengatasi persoalan limbah. FOTO/SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Pemerintah diminta serius membantau para petani tambak dalam mengatasi persoalan limbah. Sejauh ini, limbah menjadi ancaman keberlangsungan usaha tambak yang banyak dijalankan masyarakat kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah.

Anggota Komisi B DPRD Jateng Abu Hafsin Al Muktafa mengatakan, limbah menjadi tantangan terbesar bagi para petani tambak.

"Karena limbah ini berpengaruh pada kualitas air tambak, sehingga bibit udang atau pun ikan, sangat rentan mati. Dan potensi gagal panen sangat besar," kata Abu Hafsin, Senin (17/2/2020).

Pria yang akrab disapa Gus Tafa ini menyatakan, kualitas air yang baik menjadi syarat utama para petani tambak dalam menumbuhkembangkan ikan atau udang yang menjadi usaha mereka.

"Saya banyak mendapat keluhan masyarakat di Kaliwungu Kendal soal limbah ini. Mereka mayoritas mengeluhkan susahnya mengembangkan sektor pertanian tambak akibat limbah. Apalagi di satu sisi, masih banyak masyarakat setempat yang asal buang sampah ke sungai. Sungai itu nanti juga akan menuju area tambak," katanya.

Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Jateng ini menambahkan, jika petani tambak merugi, dipastikan mereka akan alih profesi ke sektor lain. Hal ini juga akan berpengaruh pada volume produksi ikan budidaya.

"Saat ini sudah banyak yang mulai alih profesi. Karena sebagaian besar sudah tidak sanggup lagi membiayai lahan garapannya akibat gagal panen," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9881 seconds (0.1#10.140)