Asap Putih Setinggi 150 Meter Menggantung di Puncak Merapi
A
A
A
SEMARANG - Asap solfatara warna putih terlihat menggantung di atas puncak Gunung Merapi yang berlokasi antara perbatasan Jawa Tengah dan DIY. Petugas juga mencatat 39 aktivitas kegempaan pada periode pengamatan Sabtu 15 Februari.
"Asap solfatara warna putih, intensitas sedang dengan ketinggian 150 m di atas puncak," tulis petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), di akun Twitter @BPPTKG, Minggu (16/2/2020).
"Untuk pengamatan guguran, guguran lava tidak teramati secara visual pada periode ini," tambahnya.
Untuk aktivitas kegempaan yang tercatat di antaranya 4 Guguran, 5 Low Frequency, 18 Hybrid/Fase Banyak, 10 Tektonik, dan 2 Hembusan. Sementara statusnya masih berada pada level II atau Waspada, yang ditetapkan sejak 21 Mei 2018.
"Potensi ancaman bahaya saat ini berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif," terangnya.
Petugas juga merekomendasikan masyarakat tak melakukan aktivitas dalam area radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Selain itu, warga juga diminta mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awanpanas maupun letusan eksplosif.
"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak G. Merapi," pungkasnya.
"Asap solfatara warna putih, intensitas sedang dengan ketinggian 150 m di atas puncak," tulis petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), di akun Twitter @BPPTKG, Minggu (16/2/2020).
"Untuk pengamatan guguran, guguran lava tidak teramati secara visual pada periode ini," tambahnya.
Untuk aktivitas kegempaan yang tercatat di antaranya 4 Guguran, 5 Low Frequency, 18 Hybrid/Fase Banyak, 10 Tektonik, dan 2 Hembusan. Sementara statusnya masih berada pada level II atau Waspada, yang ditetapkan sejak 21 Mei 2018.
"Potensi ancaman bahaya saat ini berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif," terangnya.
Petugas juga merekomendasikan masyarakat tak melakukan aktivitas dalam area radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Selain itu, warga juga diminta mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awanpanas maupun letusan eksplosif.
"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak G. Merapi," pungkasnya.
(nun)