Warga Jateng yang Pulang dari Natuna Tetap Diawasi secara Medis

Minggu, 16 Februari 2020 - 09:30 WIB
Warga Jateng yang Pulang dari Natuna Tetap Diawasi secara Medis
Tim medis saat bersiap menyambut WNI dari Batam di Natuna, Minggu (2/2/2020).Foto/iNews TV
A A A
SEMARANG - Sebanyak 10 warga Jawa Tengah usai nenjalani karantina di Natuna telah pulang melalui Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Sabtu (15/2/2020) malam.

Meski demikian pengawasan secara medis teehadap mereka tetap dilakukan. Hanya saja, pengawasan tersebut tidak melekat. Bagi mereka yang mengalami sakit, diharapkan melapor ke dinas kesehatan terdekat.

Kepala Dinkes Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo mengungkapkan, sebagian besar warga Jateng yang usai dikarantina di Natuna, adalah mahasiswa. Terkait proses pembelajaran, mereka mengaku telah berkoordinasi dengan pihak kampus.

"Jadi mereka belajar lewat internet, ada aplikasinya, sampai kemudian ada pemberitahuan lebih lanjut dari pihak kampus," beber Yulianto, usai mendampingi para mahasiswa, di ruangan khusus.

Ia menegaskan, di Jawa Tengah tidak ada kejadian penularan COVID-19 yang terjadi. Hal itu berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan baik di areal bandara, rumah sakit dan beberapa perusahaan yang mempekerjakan warga asing.

"Yang diluar ini (Natuna) kita sudah lakukan pemantauan, semua negatif Covid 19 (Virus Korona). Yang di rumah sakit juga sudah kita pulangkan semua, tidak ada yang terindikasi di Jawa Tengah," tegasnya.

Namun demikian, kewaspadaan terus digencarkan, pada pintu masuk kedatangan bandara maupun pelabuhan. Seperti dikatakan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang Ariyanti.

"Tetap kesiagaan, kewaspadaan kita lakukan. Terutama penumpang yang dari luar negeri, (jika ada) suhunya (badan) meningkat kita berikan High Alert Card, tapi sampai sekarang tidak ada. Tidak hanya di sini, di Bandara Adi Sumarmo maupun pelabuhan, semuanya aman," paparnya.

Ia berharap, status kewaspadaan terhadap Covid-19 akan segera diturunkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Namun hingga sekarang, pihaknya masih menunggu arahan terkait hal tersebut dari Kemenkes RI.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3397 seconds (0.1#10.140)