Maggot, Ulat dari Belatung Ini Bisa Tingkatkan Ekonomi Keluarga

Sabtu, 15 Februari 2020 - 08:30 WIB
Maggot, Ulat dari Belatung Ini Bisa Tingkatkan Ekonomi Keluarga
Ketua kelompok Legowo BSF Sigit Banjar menyampaikan paparan pengembangan Maggot di Gunungkidul . FOTO : SINDOnews/Suharjon
A A A
GUNUNGKIDUL - Upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat perlu terus ditingkatkan. Kali ini kelompok pemuda di Gunungkidul mulai mengembangkan budidaya maggot.

Maggot atau ulat pembesaran belatung pengurai makanan ternyata memiliki banyak manfaat dan bisa dikembangkan dengan cara higienis. Dengan demikian hasil maggot menjadi bagus dan bisa dijual di pasaran dengan harga tinggi.

Menurut ketua kelompok Legowo Black Soldier Fly (BSF) Sigit Banjar, maggot yang dihasilkan merupakan proses dari bertelurnya BSF. Kemudian setelah telur BSF menetas kemudian diberikan sampah organik.

"Dari hasil mengurai makanan dari sampah organik akhirnya maggot tumbuh. Saat ini banyak pasaran yang kekurangan maggot karena manfaatnya luar biasa," terangnya kepada wartawan Sabtu (15/2/2020).

Beberapa manfaat maggot di antaranya untuk pakan ternak seperti ayam burung dan juga untuk makanan ikan."Konsep ini tidak hanya pengembangan. Namun juga pemasaran, " katanya.

Dijelaskannya, budidaya maggot merupakan budi daya yang mudah dan bisa dikerjakan secara komunal maupun kecil berbasis keluarga. Dari catatannya jika dikelola keluarga dengan sampah keluarga maka hasilnya adalah Rp600 ribu setiap bulannya. Dengan demikian kesadaran memilah sampah bisa menghasilkan manfaat dan juga nilai ekonomi.

"Kami dibina Mayor Sunaryanto untuk pengembangan maggot ini. Ke depan akan kita kembangkan di beberapa kecamatan, seperti Playen dan Saptosari. Untuk riset kita juga mendatangkan ahli dari Bandung Jawa Barat," ulasnya.

Sebelumnya salah satu tokoh masyarakat Gunungkidul Mayor Sunaryanto mengatakan, pihaknya berusaha memberikan manfaat bagi masyarakat melalui percontohan dan juga lokasi pendidikan dan pelatihan. Terlebih lagi saat ini sampah masih belum dimanfaatkan maksimal dan cenderung menjadi persoalan.

"Saya berharap Legowo BSF bisa mensjdi contoh dan diterapkan oleh masyarakat di Gunungkidul. Karena sampah akan terolah dengan baik. Selain maggot yang nilai jualnya tinggi dan selalu dibutuhkan pasar, pupuk organik juga akan tercipta sehingga bisa untuk memperbaiki sel sel tanah yang rusak oleh pupuk kimia, " kata dia Kamis (13/2/2020).

Sunaryanto mengatakan, pihaknya sudhs menyiapkan pasar untuk budidaday maggot ini. "Konsep ini bioteknologi dan lebih riil untuk menambah pendapatan masyarakat," ulas tokoh yang bekerja di Kementrian Pertahanan ini.

Dilanjutkannya, selain budi daya maggot, dirinya juga menyiapkan beberapa konsep pemberdayaan masyarakat. Diharapkan langkah terobosan teknologi tepat guna bisa dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Sekarang kita coba dulu maggot termasuk hasil dan pasaran. Nanti kita kembangkan lainnya untuk masyarakat," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5776 seconds (0.1#10.140)