Riwayat Letusan Eksplosif Gunung Merapi
A
A
A
SEMARANG - Letusan eksplosif Gunung Merapi tak hanya terjadi pada hari ini Kamis (13/2/2020). Sebelumnya, salah satu gunung teraktif di Tanah Air ini juga mengalami kejadian serupa pada tahun lalu.
"Sebelum ini (Kamis 13 Februari), pada September - November 2019 terjadi letusan eksplosif sebanyak 4 kali yang diiringi aktivitas kegempaan vulkanik dalam (>1,5 km)," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida.
BPPTKG juga mencatat, pada pertengahan Desember 2019 sampai pertengahan Januari 2020 kembali terjadi peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik dalam. Kemudian diikuti peningkatan aktivitas di permukaan seperti gempa guguran/rock-fall (RF), hembusan/degassing (DG, low-frequency LF, multi-phase (MP), dan vulkano-tektonik dangkal (VTB).
"Setelah itu terjadi letusan tanggal 13 Februari 2020 ini," tambahnya.
Data observasi ini menunjukkan kelanjutan aktivitas intrusi magma menuju permukaan, yang merupakan fase ke-7 dari kronologi aktivitas erupsi Gunung Merapi periode 2018 - 2020.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Merapi kembali terjadi erupsi dan memuntahkan material vulkanik hingga radius 1 kilometer dari puncak. Kolom asap letusan teramati setinggi 2 kilometer dengan angin saat kejadian mengarah ke Barat Laut. Selain itu juga terjadi hujan abu di sekitar Gunung Merapi.
"Sebelum ini (Kamis 13 Februari), pada September - November 2019 terjadi letusan eksplosif sebanyak 4 kali yang diiringi aktivitas kegempaan vulkanik dalam (>1,5 km)," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida.
BPPTKG juga mencatat, pada pertengahan Desember 2019 sampai pertengahan Januari 2020 kembali terjadi peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik dalam. Kemudian diikuti peningkatan aktivitas di permukaan seperti gempa guguran/rock-fall (RF), hembusan/degassing (DG, low-frequency LF, multi-phase (MP), dan vulkano-tektonik dangkal (VTB).
"Setelah itu terjadi letusan tanggal 13 Februari 2020 ini," tambahnya.
Data observasi ini menunjukkan kelanjutan aktivitas intrusi magma menuju permukaan, yang merupakan fase ke-7 dari kronologi aktivitas erupsi Gunung Merapi periode 2018 - 2020.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Merapi kembali terjadi erupsi dan memuntahkan material vulkanik hingga radius 1 kilometer dari puncak. Kolom asap letusan teramati setinggi 2 kilometer dengan angin saat kejadian mengarah ke Barat Laut. Selain itu juga terjadi hujan abu di sekitar Gunung Merapi.
(nun)