Kabupaten Batang Kirim 8.000 Masker ke Hongkong

Kamis, 13 Februari 2020 - 17:16 WIB
Kabupaten Batang Kirim 8.000 Masker ke Hongkong
Kabupaten Batang mengirimkan 8.000 masker ke Hong Kong. FOTO: iNews.TV/Suryono Sukarno
A A A
BATANG - Merebaknya virus corona tidak hanya menjadi kekhawatiran warga Kota Wuhan China. Warga Kabupaten Batang yang menjadi buruh migrain Indonesia (BMI) di Hongkong tidak luput dari rasa ketakutan akan virus tersebut.

Kekhawatiran tersebut disampaikan warga Desa Krengseng Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang Nur Fayati, BMI asal Batang tersebut melalui surat terbuka di media sosial mengeluhkan susahnya membeli masker, disamping itu juga harganya sangat mahal.

Terpisah, Bupati Batang Wihaji juga mengaku sudah merespons permintaan warganya tersebut. Pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Batang untuk melakukan pengiriman masker ke Hongkong melalui KJRI.

"Tadi saya langsung koordinasi dengan mereka (para BMI) di Hongkong, mendengar langsung suasana dan kondisi mereka. Pengiriman kita lakukan dengan cepat tanpa birokrasi. Kalau nunggu birokrasi urusanya lama. Makanya langsung kita tanggapi dan koordinasikan," urai Wihaji Kamis (13/2/2020) di Pemkab Batang.

Sementara, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Batang, Suparpto Setia mengatakan, permohonan pengiriman masker langsung ditindlanjuti kurang dari 1x24 jam karena bupati menginginkan untuk segera mengirimnya.

"Walaupun harga masker sekarang naik 10 kali lipat dari harga biasa, tapi alhamdulillah Batang bisa mengumpulkan sekitar 8000 masker dengan jenis masker biasa dan masker hijau," kata Suparpto.

Masker tersebut sesuai perintah bupati untuk menolong warga Indonesia di Hongkong. "Paket masker kita alamatkan kepada KBRI di Hongkong yang diberi nama Nur Fayati, hal tersebut agar tepat sasaran yang harapnya di sana bisa diumumkan bahwa bantuan masker dari Pemkab Batang setelah itu dibagikan," jelas Suparpto.

Dijelaskan pula dalam pengirimanya mereka menggunkan jasa Kantor Pos, direncanakan sampai di KBRI Hongkong paling cepat 3 hari. "Kita sudah meminta waktu pengiriman yang paling cepat, yakni tiga hari sampai KBRI paling lambat enam hari," katanya.

Suparapto juga menyatakan sudah dihubungi oleh Nur Fayati malalui video call melalui aplikasi WhatsApp yang mengatakan rasa terimakasihnya kepada bupati yang sudah respons cepat permohonan masker. "Tadi pagi kita sudah video call, dengan perasan terharu mengucapkan terimakasih sambil meneteskan air mata," tutup Suprapto.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9977 seconds (0.1#10.140)