Pengamat UGM: Aksi Perundungan Karena Lemahnya Pendidikan Karakter
A
A
A
YOGYAKARTA - Pengamat Sosial UGM Hempri Suyatna menilai ada bebeberapa faktor mengapa aksi bully atau perundungan terhadap siswi SMP Muhammadiyah di
Purworejo oleh beberapa siswa terjadi. Di antaranya faktor pendidikan, lingkungan dan pergaulan.
Faktor pendidikan karena lemahnya pendidikan karekter. Sebab pendidikan hanya berorientasi pada akademisi, namun mengabaikan sisi humanisme. Dimana dalam menilai prestasi hanya berdasarkan nilai-nilan yang didapatkan. Padahal pendidikan seharusnya tidak sekadar memproduksi siswa dari sisi intelektual akan tetapi jug harus menghasilkan insan yang memenuhi intektual dan emosional yang baik.
“Karena itu pendidikan karakter ini harus diajarkan sejak dini, termasuk dalam pengembangan talenta mereka,” kata Dosen Fispol UGM itu.
Faktor lainya, yaitu lingkungan dan interkasi sosial. Sebab pergaulan memilik peran penting dalam pembentukan sikap dan mental. Terutama pengaruh hal-hal negatif dalam diri mereka. Sehingga harus ada kontrol dari keluarga dan sosial masyarakat terhadap perkembangan anak-anak itu.
“Pendidikan dari keluarga maupunl lembaga pendidikan terhadap perkembangan anak-anak sangat penting dan menjadi perhatian bersama,” paparnya
Menurut Hempri, sebaga solusinya maka kualitas dan sumber daya manusia (SDM) pendidikan serta peran keluarga dalam mendidikan anak-anak mereka harus menjadi perhatian. Termasuk kontrol sosial harus ditingkatkan.
“Jadi harus ada sinergi antara keluarga, masyarakat dan lembaga pendidikan,” ungkapnya.
Purworejo oleh beberapa siswa terjadi. Di antaranya faktor pendidikan, lingkungan dan pergaulan.
Faktor pendidikan karena lemahnya pendidikan karekter. Sebab pendidikan hanya berorientasi pada akademisi, namun mengabaikan sisi humanisme. Dimana dalam menilai prestasi hanya berdasarkan nilai-nilan yang didapatkan. Padahal pendidikan seharusnya tidak sekadar memproduksi siswa dari sisi intelektual akan tetapi jug harus menghasilkan insan yang memenuhi intektual dan emosional yang baik.
“Karena itu pendidikan karakter ini harus diajarkan sejak dini, termasuk dalam pengembangan talenta mereka,” kata Dosen Fispol UGM itu.
Faktor lainya, yaitu lingkungan dan interkasi sosial. Sebab pergaulan memilik peran penting dalam pembentukan sikap dan mental. Terutama pengaruh hal-hal negatif dalam diri mereka. Sehingga harus ada kontrol dari keluarga dan sosial masyarakat terhadap perkembangan anak-anak itu.
“Pendidikan dari keluarga maupunl lembaga pendidikan terhadap perkembangan anak-anak sangat penting dan menjadi perhatian bersama,” paparnya
Menurut Hempri, sebaga solusinya maka kualitas dan sumber daya manusia (SDM) pendidikan serta peran keluarga dalam mendidikan anak-anak mereka harus menjadi perhatian. Termasuk kontrol sosial harus ditingkatkan.
“Jadi harus ada sinergi antara keluarga, masyarakat dan lembaga pendidikan,” ungkapnya.
(nun)