Gubernur Ganjar Pranowo Tanam Pohon di Lereng Gunung Lawu

Kamis, 13 Februari 2020 - 05:29 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo Tanam Pohon di Lereng Gunung Lawu
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melakukan penanaman pohon di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Bukit Mongkrang, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Rabu (12/2/2020). FOTO/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
KARANGANYAR - Bukit Mongkrang di kawasan lereng Gunung Lawu, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar menjadi sasaran penghijauan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Masyarakat diajak untuk menanam kembali lahan yang kritis di lereng Gunung Lawu tersebut.

"Sekarang kondisi lahan lahan kita kan kritis, yang ada orang marah-marah. Ini tempat lahir saya," kata Ganjar Pranowo usai menanam pohon di Bukit Mongkrang, Tawangmangu, Karanganyar, Rabu (12/2/2020).
Dirinya juga mendapat laporan dan video tentang adanya banjir di Tawangmangu. Ganjar semula cukup heran adanya peristiwa itu mengingat Tawangmangu termasuk dataran tinggi. Setelah dicek, penyebab utamanya karena drainase tidak bagus dan sampah banyak. Meski demikian, adanya lahan yang gundul dinilai turut mempengaruh.

Untuk itu, masyarakat diajak bersama-sama untuk melakukan gerakan menanam. Gubernur memberikan apresiasi terhadap organisasi dan relawan yang peduli terhadap Gunung Lawu. Mengingat kini masih musim hujan, pihaknya mengajak untuk menanam sebanyak banyaknya di lahan lahan kritis.

Administratur Muda/KKPH Perum Perhutani KPH Surakarta Sugi Purwanto mengatakan, lokasi penanaman berada di lokasi rehabilitasi hutan lindung (RHL). Sesuai tugas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) ke Perhutani untuk melakukan penghijauan di lokasi yang dianggap kritis. "Seperti kosong, tanamannya kurang, itu namanya RHL," kata Sugi Purwanto.

Pada 2019, Perhutani Surakarta telah melaksanakan RHL seluas 3.520 hektare dengan jumlah bibit 1,9 juta bibit dengan 21 jenis. Sementara, penanaman di Bukit Mongkrang merupakan program dari Gubernur Ganjar Pranowo. Sebanyak 3.000 bibit ditanam. Jenis tanamannya antara lain pinus, aren, sengon dan ringi.

Meski jumlahnya tergolong sedikit, tapi semangat menanam bersama-sama masyarakat patut mendapat apresiasi. Pada 2020, pihaknya hanya memelihara yang telah ditanam pada 2019. Termasuk juga menyulam jika ada tanaman yang mati atau rusak.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6375 seconds (0.1#10.140)