Cegah Banjir, Pembangunan Kota Semarang Harus Perhatikan Lingkungan

Rabu, 12 Februari 2020 - 11:55 WIB
Cegah Banjir, Pembangunan Kota Semarang Harus Perhatikan Lingkungan
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat mengikuti jalan sehat di Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan, Rabu (12/2/2020). Foto/Dok Humas Pemkot Semarang
A A A
SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berpesan agar pembangunan di daerah Semarang atas seperti di Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan tetap memperhatikan lingkungan. Itu untuk mencegah bencana alam seperti tanah longsor dan banjir.

Pernyatakaan itu disampaikan Hendrar Prihadi saat mengikuti kegiatan jalan sehat di Kelurahan Gondoriyo, Selasa (11/2). "Wilayah Kelurahan Gondoriyo termasuk kawasan Semarang atas dan berfungsi sebagai daerah resapan air harus dijaga dengan tetap mempertahankan pepohonan hijau. Jangan sampai pembangunannya dilakukan secara membabi buta," kata Hendrar Pihadi dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (12/2/2020).

Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi ini menjelaskan, jika wilayah Semarang bawah akan terdampak banjir jika pohon-pohon di kawasan Semarang atas habis ditebang. Hal itu dikarenakan air sudah tidak bisa terserap di daerah Semarang atas.

Hendi pun menyampaikan apresiasinya karena di Perumahan Beringin Forest Park yang menjadi lokasi jalan sehat masih banyak dijumpai pepohonan besar, termasuk pohon durian yang menarik perhatiannya. "Alhamdulillah tidak hanya rumah tetapi masih banyak pohon. Apalagi ada pohon durian besar ini," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Hendi juga berpesan kepada warga masyarakat untuk banyak menanam pohon dalam menghadapi musim penghujan. "Tanam pohon di rumah sampai halaman. Ini menjadi komitmen kita untuk menjadikan kota Semarang semakin sehat dan sejuk," kata Hendi.

Dalam kesempatan kegiatan jalan sehat tersebut, Hendi ingin memastikan program-program Pemkot Semarang sudah tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat. Pihaknya menjelaskan terkait program UHC yang mengcover kesehatan masyarakat. Mulai melahirkan, imunisasi, berobat asal dilakukan di Puskesmas atau Rumah Sakit kelas 3 maka tidak membayar lagi alias gratis.

Masalah pendidikan juga sudah ditanggung Pemerintah, sehingga masyarakat bebas biaya sekolah mulai TK, SD, SMP Negeri. Bahkan di tahun ini, secara bertahap Pemerintah Kota Semarang menggratiskan 41 sekolah swasta, dan tahun depan 100 sekolah swasta. "Ini agar disampaikan kepada warga yang lain, agar tidak ada lagi keluhan tidak bisa sekolah karena tidak ada biaya," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.6011 seconds (0.1#10.140)