275 Hektar Tanaman Belum Mampu Tekan Harga Bawang Putih di Batang

Selasa, 11 Februari 2020 - 20:50 WIB
275 Hektar Tanaman Belum Mampu Tekan Harga Bawang Putih di Batang
Bupati Batang Wihaji saat mengunjungi lahan bawang putih. Meski memiliki lahan yang luas, kenaikan harga belum mampu ditekan. FOTO : Dok Humas Pemkab Batang
A A A
BATANG - Kendati memiliki sekitar 275 hektar tanaman, namun hal itu belum mampu menekan kenaikan harga bawang putih di Kabupaten Batang. Kenaikan harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional sudah mencapai Rp55.000-Rp60.000 per kilogram.

Kepala bidang tanaman Hortikultura Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang, Budi Setiawan mengatakan, untuk komoditas bawang putih ada kenaikan harga secara nasional, dan kenaikannya juga terjadi di Kabupaten Batang.

"Di Kabupaten Batang komoditas tanaman bawang putih memiliki luasan 275 hektar yang ditanam pada tahun 2019, namun demikian belum bisa menekan harga." kata Budi Setiawan, Selasa, (11/2/2020).

Dia mejelaskan, selain belum memasuki masa panen, tanaman tersebut diproyeksikan sebagai benih untuk swasembada pangan tahun 2021, sehingga belum bisa untuk konsumsi.

"Dimungkinkan tanaman bawang putih memasuki masa panen panen raya di bulan Maret dan April 2020. Sebenarnya bisa menolong kenaikan harga, tetapi kita masih menunggu intruksi apakah bisa untuk konsumsi dengan adanya kenaikan harga," kata Budi.

Di tahun 2020, luasan tanaman bawang putih ada penambahan sebanyak 200 hektar dimungkinkan panen tahun 2021. Sesuai instruksi Kementerian Pertanian baru bisa untuk konsumsi. Komuditas tanaman bawang putih sebagian besar di Kecamatan Bawang, Kecamatan Reban ada 10 hektar. Di Desa Gerlang Kecamatan Blado ada 22 hektar.

"Untuk target Dinas Pangan Dan Pertanian Kabupaten Batang 7 ton per hektar, sedangkan target kementerian Pertanian 6 ton perhektar. Target bisa kita penuhi andai saja tidak ada tidak terkena penyakit dan tidak ada hujan badai,” terangnya.

Terpisah, Bupati Batang Wihaji mengatakan, di Kabupaten Batang memang di proyeksikan sebagai sentra tanaman bawang putih. "Semoga dengan terus menambah lahan tanaman bawang putih ini, ke depan pemerintah bisa mampu swasembada pangan, khusus bawang putih," ujar Wihaji.

Pihaknya berharap kepada kepada petani Batang terutama daerah dataran tinggi seperti Bawang, Tebak dan Blado. "Kecamatan Bawang memiliki sukses history dalam tanaman bawang putih, oleh karena itu harus ada regenerasi petani yang melanjutkan suksesnya, Sehingga bisa swasembada pangan sekaligus sebagai antisipasi permasalahan yang sama tentang kenaikan harga dengan produk bawang lokal," kata Wihaji

Menurutnya, bawang putih merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia. "Pemkab Batang terus mensupport petani, kalau memang ada kesulitan dalam pembudidayaan tanaman baik bibit maupun permasalahan hama, Dinas Pertanian siap membantu dan mendampingi petani," ujarnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3254 seconds (0.1#10.140)