Ini Cerita Gibran Saat Fit and Proper Test di DPP PDIP

Selasa, 11 Februari 2020 - 17:26 WIB
Ini Cerita Gibran Saat Fit and Proper Test di DPP PDIP
Bakal Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang juga putra sulung Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers di Solo, Selasa (11/2/2020). Foto Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Bakal Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berbagi cerita terkait pelaksanaan fit and proper test yang dijalani di Kantor DPP PDIP. Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut mengaku di tes langsung Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan oleh Puan Maharani, Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto, serta Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu yang juga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah.

Gibran menjalani fit and proper test paling akhir. Sebelumnya yang di panggil adalah pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa, pesaing Gibran yang juga mendaftar sebagai Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo melalui PDIP.

“Pertama Pak Teguh, Pak Purnomo dan saya yang terakhir,” kata Gibran di Solo, selasa (11/2/2020). Gibran tidak ingat berapa lama dirinya menjalani fit and proper test.

Namun yang jelas, mereka bertiga keluar menuju ruang press conference sekitar pukul 16.00 WIB. Sementara, pertanyaan yang diajukan tak jauh berbeda ketika fit and proper test di DPD PDIP Jawa Tengah. “Tapi kemarin yang ngetest Mbak Puan langsung, Pak Hasto, dan Pak Bambang. Pertanyaannya hampir hampir mirip lah,” urainya.

Dalam fit and proper test, dirinya diberikan pengetahuan tentang komitmen partai. Pertanyaan lainnya seputar kebudayaan, pariwisata, dan toleransi. Termasuk pandangan Solo arah ke depannya mau dibawa ke mana. Dalam fit and proper test, tidak dibahas mengenai Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo.

Meski sebelumnya, Gibran mendaftar ke DPD PDIP Jawa Tengah tanpa Bakal Calon Wakil Wali Kota. “Kemarin nggak membahas rekomendasi atau wakil. Cuma tanya jawab fit and proper test aja,” urainya.

Ditanya mengenai kriteria Bakal Calon Wakil Wali Kota yang akan mendampingi, ayah Jan Ethes Sri Narendra ini menginginkan sosok yang bisa saling bersinergi, mengisi kekurangannya, beradaptasi dengan cepat, turun ke lapangan dan tahu keadaan lapangan.

Bos Katering Chilli Pari dan Markobar ini mengaku kekurangannya saat ini adalah masih baru di politik, pengalaman masih belum banyak. Sehingga bakal calon wakilnya yang diimpikan adalah sosok yang matang, dan berkolaborasi antara senior dan yunior.

Ditanya mengenai kemungkinan bakal calon wakil yang akan dipasangkan berasal dari luar Solo, Gibran menilai kemungkinannya sangat kecil. “Kayaknya nggak mungkin, dari pertemuan fit and proper test kemarin, kayaknya sudah jelas. Monggo ditafsirkan sendiri,” tegasnya.

Meski demikian, Gibran mengaku menyerahkan sepenuh kepada keputusan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Sukarnoputri. Suami Selvi Ananda itu mengaku optimis rekomendasi siapa yang diusung dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo akan diberikan kepadanya.

Meski demikian, dirinya juga ikhlas jika rekomendasi ternyata tidak diberikan kepada dirinya. Sembari menunggu rekomendasi yang diperkirakan turun akhir Februari atau awal Maret, Gibran mengaku tetap blusukan dan bertemu dengan warga. Selama turun ke bawah, dirinya banyak mendapat masukan dan keluhan dari warga.

Ditanya mengenai survei internal, Gibran mengaku terus meningkat. Namun ia enggan membeberkan. Hasil sengaja tidak dirilis ke publik dan disimpan untuk kepentingan internal.“Mengenai posisi dan angka angka, entar saja lah,” elaknya. Yang jelas, elektabilitasnya terus meningkat setelah terus menerus melakukan blusukan. Sekaligus menunjukkan mesin politiknya jalan. Hasil survei internal juga telah disampaikan ke Ketua DPD PDIP Bambang Wuryanto.

Gibran mengatakan posko posko pemenangan sebenarnya telah ada. Namun sengaja belum dibuka untuk umum sembari menunggu rekomendasi dari DPP PDIP.

“Setelah rekomendasi turun, kita buka nanti posko saya yang resmi,” urainya. Posko pemenangan berjumlah satu namun posko para relawan berada di setiap RW di Kota Solo. Sehingga, masukan, keluhan dan aspirasi tetap bisa disampaikan melalui posko posko relawan.

Saat pulang, Gibran mengaku kembali kaget ternyata kembali satu pesawat dengan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa. Ketika makan siang sebelumnya, dia sempat menanyakan kepada Purnomo dan Teguh apakah pulangnya nanti bareng lagi atau tidak. Ketika itu, Achmad Purnomo yang juga menjabat Wakil Wali Kota Solo dan Teguh Prakosa belum membeli tiket pesawat untuk pulang.

Belakangan, ketika pulang pukul 19.30 WIB, dirinya satu pesawat lagi dengan Purnomo Teguh namun beda kursi. Gibran menyatakan telah memiliki strategi pemenangan jika dirinya mendapat rekomendasi maju sebagai Calon Walikota Solo dari PDIP. Strategi itu di antaranya selalu turun ke masyarakat, blusukan ke gang gang kecil, dan mendengarkan keluhan warga.

Semua keluhan, dan masuk dicatat dan selalu disimpan di HP. Selama turun ke bawah, diakui di setiap kampung memiliki permasalah yang berbeda. Mulai dari air PDAM yang keruh, airnya tidak lancar, banjir, macet, BPMKS. Sementara, keluhan terbanyak yang masuk adalah mengenai persoalan air. “Untuk sementara waktu, dari tim kami bantu dengan pembuatan sumur dalam,” ucapnya.

Ditanya mengenai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merestui partainya untuk memberikan dukungan, Gibran mengucapnya terimakasih. Hanya saja, dirinya belum berkomunikasi dengan kedua petinggi partai tersebut. “Secara formal belum. Nanti kalau rekomendasi turun, baru saya sowan ke tokoh tokoh itu,” ucap Gibran.

Meski demikian, secara non formal ia mengakui ada beberapa tokoh politik lokal di Solo yang telah bertemu dengan dirinya. Seperti ketua Partai Gerindra Solo Ardianto, beberapa kali telah bertemu. Namun tidak membahas pencalonan.

“Kalau saya sama pak Ardi itu mendengarkan keluhan warga. kemarin terakhir di Gilingan, tapi tidak membahas masalah dukungan,” bebernya. Komunikasi dengan berbagai tokoh politik, nantinya ada waktu tersendiri.

Gibran kembali menegaskan komitmennya untuk tetap setiap dengan PDIP. “Rekomendasi tidak turun, saya tidak mungkin melompat,” tegasnya.

Ditanya mengenai kemungkinan dalam rekomendasi ternyata menjadi calon Wakil Wali Kota, Gibran menegaskan bahwa dirinya mendaftar sebagai Wali Kota. “Kita tunggu rekomendasi saja, tapi yang jelas kemarin saya mendaftarkan diri sebagai wali kota, bukan wakil,” tutupnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2959 seconds (0.1#10.140)