Lempari Kaca Bus, 3 Pengamen Asal Klaten Ditangkap

Senin, 10 Februari 2020 - 23:10 WIB
Lempari Kaca Bus, 3 Pengamen Asal Klaten Ditangkap
Tiga pengamen yang ditangkap setelah diduga melempari kaca sebuah bus di lampu merah Gembongan, Kartasura, Sukoharjo. Foto: SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SUKOHARJO - Tiga orang pengamen harus berurusan dengan Polisi setelah diduga melempari sebuah bus di lampu merah Gembongan, Kartasura, Sukoharjo. Aksi dipicu karena salah satu pelaku tak diterima ditegur ketika kendaraannya memotong jalur dengan tidak tertib.

Para pengamen yang ditangkap usai aksi pelemparan adalah M Faizal Ghofar, Eka Imam dan Yogi Efendi, ketiganya warga Kabupaten Klaten. Sebelum melempari bus di lampu merah Gembongan, Faizal Ghofar berusaha mengejar bus jurusan Yogyakarta-Solo tersebut setelah tak terima ditegur ketika naik sepeda motor.

Aksi pengejaran sempat terhambat karena rantai sepeda motor yang dikendarai putus di tengah jalan. Ketika itu, ia melihat dua temannya Yogi Efendi dan Eka Imam tengah mengamen.

Dengan sepeda motor milik salah satu di antaranya, ketiganya melanjutkan pengejaran hingga ke wilayah Kartasura, Sukoharjo. “Mereka berboncengan bertiga dengan kondisi sepeda motor yang dipreteli,” ujar Kapolres Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas, Senin (10/2/2020).

Ketiganya mendapati bus yang diincar berhenti di simpang lampu merah Gembongan. Dua pelaku menggedor pintu bus tapi tidak dihiraukan para krunya.

Selanjutnya, Faizal dan Imam melempari kaca belakang bus dengan batu dan tanduk sapi hingga pecah. Aksi itu mendapat reaksi dari kru bus dan warga di sekitar lokasi kejadian. Faizal berhasil ditangkap, sedang Imam dan Yogi dapat lolos dari kejaran. Meski demikian, keduanya berhasil ditangkap oleh Polisi di daerah Klaten. Ketiga pelaku kini telah diamankan dengan sejumlah barang bukti. Yakni dua batu, satu tanduk sapi, satu okulele rusak dan sepeda motor protolan hitam tanpa pelat nomor.

Para pelaku dijerat pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal lima setengah tahun penjara. Perbuatan pelaku juga mengakibatkan bus mengalami kerugian sekitar Rp5 juta karena kacanya pecah. “Ada indikasi mereka juga meniru aksi serupa daerah lain karena ingin dikenal,” tandasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6434 seconds (0.1#10.140)