Pemkot Semarang Tingkatkan Peran UMKM dan Koperasi

Jum'at, 07 Februari 2020 - 10:30 WIB
Pemkot Semarang Tingkatkan Peran UMKM dan Koperasi
Wali Kota Hendrar Prihadi memberikan sambutan saat pembukaan Musrenbang Koperasi danUMKM Kota Semarang di Balai Kota belum lama ini. FOTO : Dok Humas Pemkot Semarang
A A A
SEMARANG - Ada dua permasalahan pokok yang dihadapi dlam pembangunan di Kota Semarang, yakni kemiskinan dan pengangguran. Untuk mengatasinya, obat yang paling tepat adalah UMKM dan koperasi.

Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat membuka kegiatan Musrenbang UMKM dan Koperasi Kota Semarang di Balai Kota Semarang belum lama ini.

Wali Kota menyampaikan bahwa pihaknya mendukung untuk meningkatkan peran UMKM dan koperasi yaitu dengan memahami dan mengerti kebutuhan para pelaku usaha. "UMKM jangan terus dipandang sebagai usaha kecil, tetapi pandanglah mereka agar dapat menjadi pengusaha yang besar,” ujar wali kota yang akrab disapa Hendi ini.

Dia mengambil contoh dirinya sendiri yang dulu menjadi pengusaha dengan modal yang relatif kecil. Wali kota pun menjelaskan permasalahan yang sering dihadapi UMKM adalah permodalan dan pemasaran.

Terkait permodalan, Pemkot Semarang telah membantu para pelaku UMKM dengan adanya program Kredit Wibawa. "Sementara untuk pemasaran, Saya harap para pelaku UMKM mampu mengembangkan cara-cara terkini, misalnya dengan memanfaatkan informasi teknologi atau secara online, sehingga pemasarannya bisa sampai ke luar negeri,” harapnya.

Tidak hanya permodalan dan pemasaran, satu hal yang tidak kalah penting adalah program-program pelatihan bagi para pelaku UMKM, misal saja masalah packaging produk, karena ini erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi Semarang.

Seperti halnya dalam festival kuliner Depok, banyak dari UMKM yang belum menyediakan packaging yang baik. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki yang menyayangkan packagingnya hanya polos saja dan tidak ada brandnya.

"Untuk itu, Pemkot Semarang berencana menggratiskan 200 produk dari UMKM dalam hal hak ciptanya. Bagaimanapun jika sudah memiliki brand, maka tidak akan ditiru oleh yang lain", ujar Hendi.

Maka yang tersisa dari tugas pemerintah adalah mensupervisi UMKM agar terus dapat berkembang. Seperti aplikasi Tumbas.in yang merupakan karya anak muda Semarang. "Ini menarik sekali, karena aplikasi Tumbas.in memudahkan warga Semarang belanja dengan harga yang pasti di tingkat pasar - pasar tradisional," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9461 seconds (0.1#10.140)