Isu Lokal dan Keamanan Siber Jadi Titik Rawan Pilkada 2020

Kamis, 06 Februari 2020 - 13:16 WIB
Isu Lokal dan Keamanan Siber Jadi Titik Rawan Pilkada 2020
Gubernur Ganjar Pranowo bersama Kapolda dan Pangdam IV/Diponegoro di sela RapIm Kesiapan Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 TNI-Polri Jawa Tengah di Magelang, Kamis (6/2/2020). FOTO : IST
A A A
MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengidentifikasi terdapat dua titik kerawanan keamanan menjelang Pilkada serentak 2020. Yakni keamanan berbasis isu lokalitas dan keamanan siber.

Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Pimpinan Kesiapan Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 TNI-Polri Jawa Tengah di Magelang, Kamis (6/2/2020). Selain Pangdam IV Diponegoro dan Kapolda Jateng, hadir dalam Rapim tersebut seluruh Kapolres dan Dandim se Jawa Tengah.

"Kita mengidentifikasi seluruh potensi persoalan yang sifatnya lokal makanya ini hadir juga Kapolres dan Dandim. Kita sampaikan semuanya indikasi-indikasi yang mesti diamankan,"kata Ganjar.

Ganjar lantas mengutarakan beberapa persoalan isu lokalitas yang bisa jadi pemicu memanasnya situasi. Dari persoalan calon tunggal hingga isu warisan proses politik sebelum Pilkada, seperti Pilpres sampai Pilkades.

"Kita langsung mengidentifikasi potensinya apa. Sekarang kita identifikasi agar lokalitas itu bisa kita antisipasi sejak awal," katanya.

Sementara untuk pengamanan darling, Ganjar menyebut bakal dilakukan patroli siber yang digawangi oleh pihak kepolisian. Dia berharap masyarakat tidak memancing ataupun terpancing oleh isu-isu di media sosial yang belum jelas juntrungannya.

"Semua masih potensi. Ini yang kita waspadai. Tapi kalau kita lihat, sekarang secara nasional sudah adem ayem semoga ini menular ke daerah. Tapi ya jangan mancing-mancing," katanya.

Pilkada Jateng 2020 bakal dilaksanakan pada bulan September mendatang. Terdapat 21 daerah yang bakal melaksanakan. Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan untuk sisi pengamanan Polda Jateng bakal menerjunkan 2/3 dari seluruh personel yang dimiliki. Selain itu akan mendapat backup-an dari Kodam IV Diponegoro sebanyak 1/3 pasukan dari total 26 ribu personel.

"Isu lokal akan sangat beragam, saya minta Kapolres Dandim, KPU dan Parpol harus bekerja sama. Bukan hanya konvensional, karena itu tidak mungkin. Harus digital, medsos terutama," katanya.

Yang mengelola keamanan, khususnya yang dari kepolisian dan berkaitan dengan siber, lanjut Rycko, kita adakan patroli siber sehingga bisa kita lakukan sebuah antisipasi yang baik.

"Patroli siber sudah ada direktorat siber Sekarang rutin kita lakukan terus patroli. Hampir semua wilayah merata rawan," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.6420 seconds (0.1#10.140)