Inggris Larang Penjualan Mobil Diesel dan Bensin Mulai 2035

Rabu, 05 Februari 2020 - 09:03 WIB
Inggris Larang Penjualan Mobil Diesel dan Bensin Mulai 2035
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara di London, Inggris. Foto/REUTERS/Frank Augstein
A A A
LONDON - Pemerintah nggris akan melarang penjualan mobil diesel dan bahan bakar minyak (BBM) baru mulai 2035, lima tahun lebih awal dari rencana.

Pernyataan itu diungkapkan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson saat dia mengumumkan rincian konferensi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), COP26, yang akan digelar di Glasgow pada November.

Johnson akan meluncurkan COP26 bersama Perdana Menteri (PM) Italia Giuseppe Conte dan naturalis David Attenborough.

"Menjadi tuan rumah COP26 adalah peluang penting bagi Inggris dan negara-negara di penjuru dunia untuk meningkatkan upaya memerangi perubahan iklim," papar Johnson dalam pernyataan yang dirilis menjelang pidato di London.

"Saat kita menetapkan rencana kita untuk mencapai ambisi 2050 untuk target nol emisi sepanjang tahun ini, jadi kita dorong pihak lain untuk bergabung kita dalam janji nol emisi," ungkap PM Johnson.

Johnson akan menyerukan upaya internasional mencapai nol emisi secepat mungkin, termasuk melalui investasi teknologi yang lebih bersih, menjaga habitat alam dan memperbaiki ketangguhan terhadap dampak perubahan iklim.

Pemerintah menyatakan, pihanya berencana mengakhiri penjualan mobil dan van diesel serta bensin baru pada 2035. Inggris juga menyatakan kebijakan itu bisa termasuk untuk mobil hibrida.

Berbagai kota dan negara di penjuru dunia telah mengumumkan rencana untuk mengurangi kendaraan diesel setelah skandal emisi Volkswagen 2015 dan Uni Eropa (UE) menerapkan aturan karbon dioksida yang lebih ketat.

Prancis berencana melarang penjualan moibl berbahan bakar fosil pada 2040.

Adapun parlemen Norwegia telah menetapkan target tak mengikat bahwa pada 2025, semua mobil harus nol emisi.

Namun mobil diesel dan berbahan bakar fosil masih mencakup 90% penjualan di Inggris. Beberapa calon pembeli khawatir dengan pembatasan tersebut.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6205 seconds (0.1#10.140)