Kisah Dramatis Perjalanan Pulang Mahasiswa Gunungkidul dari China

Selasa, 04 Februari 2020 - 20:00 WIB
Kisah Dramatis Perjalanan Pulang Mahasiswa Gunungkidul dari China
Arif Nur Rofiq mahasiswa Yangzhou Polytechnic College, China akhirnya kembali kampung halaman di Padukuhan Gembuk, Desa Getas, Kecamatan Playen, Gunungkidul. FOTO/SINDOnews/SUHARJONO
A A A
GUNUNGKIDUL - Perasaan gembira dirasakan pasangan Kusyanto dan Maryatun, warga Padukuhan Gembuk, Desa Getas, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Anak pertamanya, Arif Nur Rofiq yang sedang menempuh pendidikan di Yangzhou Polytechnic College, China akhirnya bisa kembali ke Tanah Air.

"Saya senang sekali anak saya pulang. Di China sudah 1,5 tahun, apalagi ada wabah," kata Maryatun sambil mematikan diesel sehabis mengisi tekanan ban kendaraan pelanggan tambal ban milik suaminya, Selasa (4/2/2020).

Perjalanan panjang alumnus Pondok Pesantren Darul Quran Wal Irsyad Wonosari ini dalam kondisi sehat, akhirnya landing di Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada Senin (3/2/2020) sekitar pukul 21.00 WIB. "Saya pulang dijemput bapak, simbah, dan teman saya," tutur Arif Nur Rofik.

Opik, sapaan akrab pemuda yang mengambil Jurusan Manajemen Perhotelan ini mengaku sangat senang bisa keluar dari wilayah yang saat ini sepi karena virus corona sudah memasuki Kota Yangzhou. Di kota yang berjarak sekitar 700 km dari Wuhan ini sudah 15 warga yabg terkena virus yang tergolong mematikan ini. "Kotanya sudah sepi banyak toko tutup, bus juga tidak beraktivitas. Jadi kota nyaris lumpuh," katanya.

Untuk pulang ke Indonesia, Opik bersama ratusan warga negara Indonesia terbang dari China dan transit di Bangkok, Thailand. Selama lima jam transit, dia harus melalui karantina. "Saya dicek suhu tubuh, dan alhamdulillah semua sehat, akhirnya bisa melanjutkan perjalanan," katanya.

Diakui Opik, dirinya sempat sulit dihubungi. Hal ini lantaran jaringan internet di asramanya terputus. Apalagi saat ini di Yangzhou sedang musim dingin yang mengganggu jaringan telekomunikasi. "Setelah bisa sambung, saya langsung diminta pulang dan saya pulang ke Indonesia," katanya.

Hingga saat ini, Opik masih belum mengetahui kapan akan kembali ke China. Semestinya, pada 18 Februari mendatang bangku perkuliahan akan dimulai. "Namun saya menunggu situasi aman," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4596 seconds (0.1#10.140)