Teater Graha Purbo Waseso Kencono Perkuat Destinasi Wisata Candi Prambanan

Selasa, 04 Februari 2020 - 05:25 WIB
Teater Graha Purbo Waseso Kencono Perkuat Destinasi Wisata Candi Prambanan
Pertunjukkan Sendratari Roro Jonggrang yang digelar saat pembukaan gedung Teater Graha Purbo Waseso Kencono di Jalan Manisrenggo km 1, Tlogo, Kecamatan Prambanan, Klaten, Senin (3/2/2020) malam. Foto: SINDOnews/ Ary Wahyu Wibowo
A A A
KLATEN - Destinasi wisata Candi Prambanan dan sekitarnya semakin lengkap menyusul dibukanya gedung Teater Graha Purbo Waseso Kencono di Jalan Manisrenggo km 1, Tlogo, Kecamatan Prambanan, Klaten. Gedung pertunjukkan seni dan budaya yang dibangun perusahaan Galuh Grup, siap menyajikan berbagai pertunjukkan tradisional Jawa.

Gedung teater penuh nuansa seni namun terlihat modern, dilengkapi LCD berukuran besar yang membuat pertunjukkan semakin menarik. Gedung berkapasitas sekitar 250 tempat duduk, didesain seperti gedung bioskop yang full AC serta lokasinya tidak jauh dengan obyek wisata Candi Prambanan. “Gedung ini dibuat untuk mengangkat seni seni yang ada di Jawa,” kata One Krisnata, pemilik Galuh Grup saat pembukaan gedung teater, Senin (3/2/2020) malam.

Saat ini, sendratari, atau ketoprak sudah banyak hanya digelar di jalan atau di desa desa. Pihaknya ingin mengangkat kembali kejayaan seni seni tersebut, sebagaimana dilakukan bangsa lain. Seperti di Italia ada gedung opera, dan Amerika ada gedung teater. Sehingga, di Jawa semestinya mulai menghargai seni tradisionalnya sendiri dengan memberikan tempat manggung yang layak.

Jika tidak ada yang peduli terhadap budaya karakter Jawa, pihaknya khawatir lama kelamaan identitasnya menjadi dilupakan. Dengan adanya gedung teater pertunjukkan yang layak, komunitas seni sendratari, ketoprak, dan lainnya dapat memanfaatkannya. Dengan diberikan tempat yang layak untuk tampil, dirinya yakin pertunjukkan juga semakin baik.

Gedung teater yang dibangun dipersembahkan untuk masyarakat seni. Pertunjukkan yang ditampilkan diharapkan lebih variatif. Mulai sendratari, ketoprak dan bahkan jazz bisa tampil. Pihaknya sangat terbuka, dan konsepnya pengelola teater yang membuat show.

Dengan demikian, para seniman tidak perlu bingung harus membayar. “Justru punya kreativitas, cocok dengan manajemen, kita yang bayar, kita yang bikin schadule, kita yang promo,” urainya. Sementara untuk menarik wisatawan dalam negeri maupun manca negara, pihaknya akan menyiapkan berbagai fasilitas pendukung agar terkoneksi dengan dunia pariwisata.

Pihaknya juga ingin menyebarkan sejarah yang diharapkan sesuai fakta. Sehingga bukan sekedar dongeng yang justru membuat semakin enggan untuk belajar sejarah. Dalam pembukaan teater yang berlangsung Senin (3/2/2020) malam, menyajikan pertunjukkan Sendratari Roro Jonggrang dengan sutradara Profesor Dr Timbul Haryono.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9568 seconds (0.1#10.140)