PNS DIY Didominasi Berijazah SMA dan S1

Jum'at, 15 Februari 2019 - 23:58 WIB
PNS DIY Didominasi Berijazah SMA dan S1
Diskusi bertema Peningkatan Kesejahteraan dan Kualitas ASN dan Guru di ruang rapat Pripurna Lantai II Gedung Sekertariat DPRD DIY, Jumat (15/2/2019). FOTO/SINDOnews/Ainun Nadjib
A A A
YOGYAKARTA - Dari 11.682 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau ASN (Aparatur Sipil Negara) di Pemda DIY masih didominasi oleh pegawai yang berijazah S1 dengan jumlah 7.355 pegawai. Sementara yang berijazah SMA masih 2.024 pegawai.

Hal ini terungkap dalam diskusi bertema “Peningkatan Kesejahteraan dan Kualitas ASN dan Guru” yang digelar di ruang rapat Pripurna Lantai II Gedung Sekertariat DPRD DIY, Jumat (15/2/2019).

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto yang hadir sebagai salah satu narasumber dalam diskusi tersebut menyebut berdasarkan data BKD DIY, Pemda DIY sudah memiliki 941 PNS yang berijazah S2 dan 7.355 pegawai berijazah S1. Sementara yang berijazah sarjana muda 135 orang, D3 ada 580 orang. D1 dan D2 195 orang. Sementara yang ijazahnya SMA ada 2.024 orang, 230 orang lulusan SLTP dan 138 orang lulusan SD.

“Kita apresiasi kerja keras Pemda tingkatkan kualitas ASN. Kita harapkan kedepan bisa lebih baik lagi. Hari ini kita silaturahmi dengan para guru dan ASN untuk mendengarkan aspirasi sekaligus menegaskan komitmen kita untuk meningkatkan kesejahteraan, kualitas dan kompetensi guru dan ASN dilingkungan Pemda DIY,” tegas Eko.

Menurut Eko dalam upaya meningkatkan kualitas ASN terlebih lagi bagi para guru, Komisi A DPRD DIY berkomitmen mendukung Pemda DIY memberikan beasiswa bagi para guru. “Saat ini terdapat 85 ASN Pemda DIY memperoleh beasiswa melanjutkan jenjang pendidikan dari SMA ke S1. Beasiswa S3 sudah ada tetapi belum banyak yang ambil,” terangnya.

Dalam kesempatan itu Eko juga meyebut Komisi A mendukung langkah Pemda DIY memberikan peningkatan kesejahteraan bagi guru non-PNS melalui kenaikan jumlah insentif. Pada 2020 diusulkan kenaikan insentif rata-rata Rp200.000.”Kita akan terus kawal agar kebijakan ini konsisten dan mengalami kenaikan saat dibahas melalui APBD 2020," terangnya.

Sementara itu Anggota Komisi A DPRD DIY, Albani menyebut kesejahteraan merupakan hal yang menarik mengingat perhatian terhadap para guru swasta dinilai masih sangat kurang. “Sama-sama memikirkan pendidikan namun kesejahteraan berbeda.Bagaimana caranya agar kesejahteraan guru meningkat,” kata Albani anggota dewan yang juga berprofesi sebagai guru tersebut.

Sementara Mulyati Yuni Praptiwi dari Disdikpora DIY yang juga hadir sebgai narasumber dalam diskusi tersebut mengatakan saat ini insentif untuk guru dan pegawai tidak tetap (GTT/PTT) naik sebesar Rp200.000. Tahun ini, GTT dengan SK Kepala Dinas menerima insentif sebesar Rp1,2 juta, SK Kepala Sekolah Rp1 juta dan GTY (Guru Tetap Yayasan) Rp400.000. “Kenaikan anggaran insentif hampir Rp20 miliar, ini berkat dukungan anggota Dewan juga,” tegasnya. (Baca Juga: Rekrut 159.000 Guru, Pemerintah Buka Seleksi PPPK untuk Honorer K2(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8784 seconds (0.1#10.140)