Tiba di Jakarta, Empat Mahasiswa Jateng dari China Dinyatakan Sehat

Sabtu, 01 Februari 2020 - 16:58 WIB
Tiba di Jakarta, Empat Mahasiswa Jateng dari China Dinyatakan Sehat
Simulasi penanganan virus corona di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Kamis (30/1/2020). FOTO : SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Empat mahasiswa asal Jateng yang kuliah di Henan dan Chongqing University China telah tiba di Indonesia, Sabtu (1/2/2020). Dari hasil pengecekan sementara saat mendarat di Bandara Soekarno Hatta, keempat mahasiswa itu dinyatakan sehat.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menghadiri reuni akbar Sekolah Karangturi, Sabtu (1/2/2020) mengatakan, pihaknya telah siap menyambut kedatangan keempat mahasiswa itu. Rencananya, keempat mahasiswa itu akan tiba di Jawa Tengah pukul 22.00 WIB.

"Alhamdulillah keempatnya sudah tiba di Jakarta hari ini, dan akan langsung pulang ke Banyumas menggunakan kereta. Diperkirakan tiba di Banyumas pukul 22.00. Dari pengecekan sementara di Soekarno Hatta, alhamdulillah keempatnya dinyatakan sehat," kata Ganjar.

Meski begitu, pengecekan intensif tetap akan dilakukan. Untuk sementara lanjut dia, RSUD Margono di Banyumas akan disiapkan untuk mengawal keempat mahasiswa itu. Semua persiapan sudah dilakukan, tinggal menunggu kedatangan keempat mahasiswa tersebut.

"Persiapan sudah semuanya, tinggal nunggu kedatangan saja. Nanti setelah datang, bisa langsung dilakukan penanganan dan pemeriksaan intensif. Untuk biaya pengobatan insyaalah gratis, terutama bagi mereka yang dari awal menyatakan tidak mampu, maka akan kami bantu," tambahnya.

RSUD Margono lanjut Ganjar disiapkan khusus karena keempat mahasiswa yang baru pulang dari China itu berasal dari Banyumas. Sebenarnya, Ganjar menegaskan semua rumah sakit di Jawa Tengah telah disiapkan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Sehingga, bagi masyarakat yang ingin melakukan pengecekan, dapat mengunjungi seluruh rumah sakit yang dekat dengan rumah masing-masing.

"Seluruh rumah sakit di Jateng siap. Tiap hari saya minta mereka mengirimkan laporan harian. Jadi, jika ada masyarakat yang memili rumah sakit yang paling dekat dengan rumah mereka, insyaalah semuanya siap," tegasnya.

Ganjar menegaskan akan terus memantau perkembangan warga Jateng yang masih berada di China . Ganjar mengatakan setelah pihaknya melakukan pendataan, total mahasiswa asal Jawa Tengah yang menempuh studi di Negeri Tirai Bambu sebanyak 15 orang. Namun tidak semua dari mereka bisa membiayai perjalanan pulang ke Tanah Air, padahal KBRI Beijing pada tanggal 29 Januari kemarin telah menerbitkan surat imbauan bagi seluruh mahasiswa Indonesia yang berada di Tiongkok untuk pulang ke Tanah Air karena perkembangan virus NCol yang makin menyebar.

"Yang sisanya akan kita bantu, karena beberapa yang lain sambat tidak punya uang untuk pulang," ujarnya.

Ganjar juga menggandeng Perhimpunan Pelajar Indonesia untuk memantau perkembangan mahasiswa asal Jateng di Tiongkok. Berkat bantuan PPI pula, Ganjar bisa berkomunikasi langsung dengan mereka.

"Kemarin PPI Dunia membantu saya sehingga sekarang saya punya nomor handphonenya satu-satu. 15 mahasiswa sudah terdata dan kita sudah komunikasi langsung," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7953 seconds (0.1#10.140)