Takut dengan Corona, Rusia Minta Warganya Tak Ciuman

Sabtu, 01 Februari 2020 - 10:32 WIB
Takut dengan Corona, Rusia Minta Warganya Tak Ciuman
Seorang pekerja medis dengan pakaian pelindung dan polisi menunggu pengemudi di sebuah pos pemeriksaan di luar kota Yueyang, Provinsi Hunan, China. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Saking takutnya dengan ganasnya virus Corona, otoritas terkait di Rusia menyarankan warga untuk menahan diri dari saling menyapa dengan jabat tangan, ciuman atau pun berpelukan. Saran ini muncul ketika virus Corona baru, 2019-nCoV, asal China sudah menyebar di negara itu dan memicu ketakutan publik.

Saran dikeluarkan oleh Badan Pengawas Kesehatan Konsumen Rusia. Badan itu meminta orang-orang tetap mengenakan masker medis di tempat-tempat umum yang ramai.

Wakil Perdana Menteri Tatiana Golikova mengatakan dua kasus pertama virus Corona baru ditermukan di wilayah Zabaikalsky dan di wilayah Tyumen.

"Kondisi dua pasien yang terinfeksi virus Corona di Rusia—keduanya berkebangsaan China—stabil, tanpa manifestasi klinis atau suhu tinggi," kata Dinas Federal untuk Pengawasan Perlindungan Konsumen dan Kesejahteraan (Rospotrebnadzor).

Rospotrebnadzor, seperti dikutip Reuters, mengatakan kepada perusahaan-perusahaan Rusia yang mempekerjakan warga negara China untuk memperpanjang liburan mereka sampai pemberitahuan lebih lanjut jika karyawan sudah cuti di China.

Dinas itu juga mengeluarkan pedoman kebersihan baru, yang menyarankan warga Rusia untuk mengikat rambut panjang, menghindari menyentuh kenop pintu dan pegangan tangga di tempat-tempat umum dan menghindari kontak dekat dengan orang-orang dengan gejala flu.

Sebelumnya, pada hari Rabu, Rusia memutuskan untuk menutup perbatasan darat dengan China. Ketika pengumuman perbatasan darat itu muncul, layanan kereta api dan penerbangan harian antarkedua negara terus beroperasi.

Wabah 2019-nCoV hingga Sabtu (1/2/2020) sudah membunuh 258 orang di China. Sebagian besar korban meninggal terjadi di Wuhan dan kota lain di Provinsi Hubei. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan darurat kesehatan global atas mewabahnya penyakit ini.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4871 seconds (0.1#10.140)