Pengamat Ingatkan Dirjen Imigrasi Jangan Diisi Orang Titipan

Jum'at, 31 Januari 2020 - 12:30 WIB
Pengamat Ingatkan Dirjen Imigrasi Jangan Diisi Orang Titipan
Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah mengkhawatirkan pencopotan Ronnie F Sompie dari Dirjen Imigrasi menimbulkan masalah baru. FOTO/ISTIMEWA
A A A
JAKARTA - Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah menyoroti pencopotan Ronnie F Sompie dari Dirjen Imigrasi oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly. Dia mengkhawatirkan pencopotan itu malah menimbulkan masalah baru.

"Saya khawatir Imigrasi ke depannya akan diisi oleh orang yang partisipan atau titipan, dan orang yang mudah dilobi, itu yang malah membuat berantakan," katanya kepada wartawan, Jumat (31/1/2020).

Menurutnya, jika pengganti Ronnie Sompie bukan sosok yang tepat, maka dikhawatirkan penyelundupan akan semakin mudah dilakukan. "Bukan tidak mungkin tenaga kerja asing akan terus masuk dan tak terbendung, dan Imigrasi itu merupakan ujung tombak," katanya.(Baca Juga: Praktisi Intelijen Sebut Sosok Ini Tepat Jadi Pengganti Ronny Sompie)

Atas dasar itu, Trubus menilai Dirjen Imigrasi harus diisi dengan sosok yang memiliki leadership yang kuat dan berintegritas. Trubus juga berharap Dirjen Imigrasi diisi orang di luar Kementerian Hukum dan HAM, memiliki kompetensi, penguasaan bagus, dan berkarakter.

"Jadi karakter itu artinya tidak mudah tergoda oleh masukan atau bisikan apapun dan bahkan rayuan. Apalagi selama ini di Imigrasi yang sudah bukan rahasia umum, banyak sekali bujuk rayu karena penyelundup banyak sekali. Sehingga dibutuhkan prinsip dan kepemimpinan yang kuat," katanya.

Trubus juga berharap sosok Dirjen Imigrasi bukan orang partai. Jika berasal dari partai politik, maka nantinya banyak program yang tak berjalan. "saya menduga nanti ke depannya ada orang-orang titipan untuk mencari keuntungan. Jadi bukan orang yang profesional," katanya.(Baca Juga: Kasus Harun Masiku Makan Korban, Dirjen Imigrasi Ronny Sompie Dicopot)

Sosok yang tepat, kata Trubus, bisa berlatar belakang militer atau kepolisian seperti yang sebelumnya. Sebab, orang yang menduduki jabatan itu harus punya keberanian dalam menghadapi situasi yang dinamis dan persaingan internal yang tidak sehat. "Kenapa? karena saya lihat banyaknya permainan-permainan di dalamnya yang memunculkan intervensi tinggi," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.3165 seconds (0.1#10.140)