SMAN 1 Sragen Raih Penghargaan Adiwiyata Nasional

Jum'at, 31 Januari 2020 - 06:45 WIB
SMAN 1 Sragen Raih Penghargaan Adiwiyata Nasional
Siswa, guru dan karyawan SMAN 1 Sragen berfoto bersama Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat penyerahan penghargaan Adiwiyata tingkat nasionasl, Kamis (30/1/2020). FOTO/iNews/JOKO PIROSO
A A A
SRAGEN - SMAN 1 Sragen meraih penghargaan Adiwiyata Tingkat Nasional. Piagam penghargaan diberikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati kepada Kepala SMAN 1 Sragen, Beti Marga Sulistyawati di hadapanratusan siswa, guru, dan karyawan di aula sekolah, Kamis (30/1/2020).

"Ini sangat berarti karena kerja keras dari semua warga SMAN 1 Sragen. Setelah tertahan beberapa tahun, akhirnya bisa meraih penghargaan nasional Adiwiyata. Apalagi, penghargaan diberikan tanpa verifikasi dari tim kementerian karena memang sudah yakin dan percaya dengan SMAN 1 Sragen," kata Beti dalam sambutannya.

Menurut Beti, raihan penghargaan Adiwiyata pertama ini tak lepas dari sinergitas yang baik dari semua pihak, mulai dari guru, siswa, orang tua, komite hingga pengawas sekolah. Banyak orang tua siswa tergerak membantu memberikan tanaman untuk mendukung program pendidikan lingkungan hidup tersebut.

Sementara itu, Bupati memberikan apresiasi tinggi kepada SMAN 1 Sragen yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata tingkat Nasional. Bupati berharap sekolah lain di Sragen juga bisa mencapai prestasi yang sama.

Untuk mewujudkan itu, salah satunya caanya adalah dengan memindahkan kepala sekolah berprestasi ke sekolah tertinggal. "Mereka (kepala sekolah) harus bisa membuat maju sekolah yang tertinggal," katanya.

Bupati mengatakan bahwa rolling kepala sekolah bukan berarti pembuangan, tapi merupakan tantangan untuk bisa membantu sekolah lain juga maju. Sebab, posisi kepala sekolah sangat berperan penting dalam prestasi yang didapatkan sekolah.

Menurut Kusdinar, Pemkab Sragen fokus pada sekolah yang belum sadar tentang adiwiyata. Ada beberapa sekolah yang disorot, seperti di Kecamatan Gesi dan Sambungmacan. Belum ada sama sekali sekolah adiwiyata di dua kecamatan tersebut. "Di tingkatan kabupaten saja belum ada. Ini kita dorong lagi supaya jaraknya dengan yang sudah mendapat tidak terlalu jauh," kata Yuni.

Bupati menyampaikan, pada 2020 ada sembilan sekolah di Sragen yang mendapat Adiwiyata Nasional dan Mandiri. Dari sembilan sekolah tersebut, hanya satu SMA dan satu SD, sementara tujuh lainnya adalah SMP. "Saya secara pribadi yang menyerahkan dan memberikan hadiah Adiwiyata, supaya bisa memacu sekolah lain melakukan hal yang sama," kata Yuni.

Sekolah yang sudah mendapat Adiwiyata diminta meningkatkan levelnya, dari Adiwiyata nasional ke Adiwiyata mandiri. Sementara sekolah Adiwiyata mandiri naik lagi ke tingkat internasional.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4194 seconds (0.1#10.140)