DPRD Desak Pemkab Gunungkidul Tutup Sementara Pasar Hewan

Kamis, 30 Januari 2020 - 17:00 WIB
DPRD Desak Pemkab Gunungkidul Tutup Sementara Pasar Hewan
Pemkab Gunungkidul didesak segera menutup pasar hewan untuk memutus persebaran antraks di wilayahnya. FOTO/YOUTUBE
A A A
GUNUNGKIDUL - Penyakit antraks masih menghantui Kabupaten Gunungkidul. Kasus hewan mati terus terjadi di daerah terluas di Provinsi DIY ini. Pemkab didesak untuk melakukan langkah konkret mengatasi antraks dengan mengisolasi wilayah.

Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul Supriyadi mengatakan, keseriusan Pemkab dalam menangani antraks di masih menjadi pertanyaan besar bagi DPRD. Ini dibuktikan dengan langkah antisipasi yang tidak sistemik. "Kami mendesak untuk dilakukan penutupan sementara pasar hewan," katanya kepada SINDOnews, Kamis (30/1/2020).

Dijelaskan, penutupan pasar bukan untuk mematikan jalur ekonomi melalui perdagangan ternak tapi lebih pada upaya isolasi agar antraks tidak menyebar. "Sekarang setiap hari terjadi informasi hewan ternak mati mendadak. Kemudian untuk manusia juga bertambah, dan sudah di empat kecamatan. Itu salah satu bukti isolasi menjadi tanda tanya besar," kata politikus PAN ini.

Menurut Supriyadi, dengan penutupan pasar, maka lalu lintas ternak mudah dipantau. Pedagang dan petani tidak lagi menjual ternak karena memang tidak ada pasar. "Nah ini kesempatan sterilisasi atau pemberian obat antiantraks di pasar dan di lingkungan," katanya.

Setelah penutupan pasar sementara, maka akan terlihat persebaran antraks tersebut. "Ini wajib dilakukan, kalau pasar tidak ditutup, sulit dikendalikan penyebaran antraks ini," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengaku telah menerima masukan penutupan sementara pasar hewan. Saat ini koordinasi untuk rencana penutupan masih dilakukan. "Kita kaji mendalam, tapi ini menjadi salah satu langkah antisipasi persebaran (antraks)," katanya.

Dilanjutkan, setelah dilakukan penutupan, pasar hewan akan diberikan formalin. Selain itu juga akan diteliti bakteri antraks di dua pasar hewan terbesar di Gunungkdiul, yakni di Siyono, Logandeng maupun di Pasar Munggi. "Dua pasar ini akan disemprot formalin," katanya.

Kelik mengungkapkan, Pemkab juga akan melakukan betonisasi areal antraks, termasuk lokasi penguburan hewan ternak di Gunungkidul.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1439 seconds (0.1#10.140)