Dinas Kesehatan Pastikan Salatiga Bebas Virus Corona

Rabu, 29 Januari 2020 - 17:30 WIB
Dinas Kesehatan Pastikan Salatiga Bebas Virus Corona
Kepala DKK Salatiga Siti Zuraidah saat memberikan keterangan kepada awak media mengenai virus corona di ruang rapat Gedung Setda Kota Salatiga, Rabu (29/1/2020). Foto/SINDOnews/Angga Rosa
A A A
SALATIGA - Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga Siti Zuraidah menyatakan, sejauh ini belum ada warga Salatiga yang terjangkit virus corona. Pasien yang mengalami keluhan mirip penyakit virus corona yang ditangani RSUD Salatiga bukan warga Salatiga melainkan beralamat di Yogyakarta.

"Pasien yang dirujuk ke RSUP Kariadi bukan warga Salatiga. Sesuai identitas paspornya, orang Yogyakarta. Pasien itu, dirujuk ke RSUP Kariadi karena pernah pergi ke Wuhan, China," katanya kepada wartawan di Gedung Setda Kota Salatiga, Rabu (29/1/2020).

Dia menjelaskan, pasien tersebut belakangan diketahui sedang studi S3 di Wuhan. Kemudian pulang ke Indonesia dan berlibur ke Salatiga. "Saat di Salatiga ada keluhan pilek terus berkonsultasi ke RSUD Salatiga. Karena pernah ke Wuhan, kemudian dirujuk ke RSUP Kariadi," ujarnya.(Baca Juga: RSUD Salatiga Merujuk Pasien Flu dari Wuhan ke RSUP Kariadi)

Siti Zuraidah menyatakan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui perkembangan hasil pemeriksaan medis di RSUP Kariadi, Semarang. "Kami belum mengetahui hasil pemeriksaan pasien tersebut," ucapnya.

Lebih jauh Siti Zuraidah mengatakan, apabila nanti ditemukan warga Salatiga positif terjangkit virus Corona, DKK Salatiga telah berkomunikasi dengan sejumlah rumah sakit di Jateng di antaranya RS Moewardi, RS Kariadi, dan RS Tidar Magelang sebagai tempat rujukan.

"Kami juga akan menerbitkan surat edaran, dalam 1x24 jam kepada OPD khususnya pelayanan kesehatan. Isinya supaya petugas saat melakukan pemeriksaan pasien dengan keluhan batuk pilek agar diperiksa lebih detail, misalnya ditanyai pernah ke Wuhan dan seterusnya," katanya.

Dia menyebut, masing-masing Puskesmas di Salatiga secara khusus juga telah diimbau untuk melakukan pengawasan kasus dengan gejala influenza disertai batuk dan pilek. "Kami juga sudah membentuk tim gerak cepat untuk mengantisipasi berbagai macam kasus, kemudian tim surveilance berjejaring dengan puskesmas dan rumah sakit. Jadi kami tidak hanya fokus pada virus Corona saja," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4526 seconds (0.1#10.140)