BPR Djoko Tingkir Diterpa Isu Kolaps, Pemkab Sragen Sebut Hanya Hoaks

Rabu, 29 Januari 2020 - 10:38 WIB
BPR Djoko Tingkir Diterpa Isu Kolaps, Pemkab Sragen Sebut Hanya Hoaks
Sekda Sragen, Tatag Prabawanto menyebut isu BPR Djoko Tingkir Kolaps hanya hoaks. FOTO/iNews/JOKO PIROSO
A A A
SRAGEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen memastikan kondisi keuangan di Perusahaan Daerah (PD) BPR Djoko Tingkir sehat dan sama sekali tidak bermasalah. Masyarakat dan semua nasabah atau mitra BPR Djoko Tingkir diminta tetap tenang dan tak perlu terpengaruh dengan isu-isu negatif yang diembuskan pihak tak bertanggung jawab.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto menyikapi beredarnya isu bahwa BPR Djoko Tingkir kolaps. Kepada wartawan, ia menyampaikan bahwa kabar itu adalah hoaks belaka yang tak bisa dipertanggungjawabkan.

Sebaliknya, ia menegaskan bahwa kondisi kesehatan BPR Djoko Tingkir saat ini dalam kondisi sangat sehat. Semua saham, baik tabungan maupun deposito 100% dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Isu hoaks kalau kolaps itu berembus sepekan terakhir. Makanya kami memandang perlu ada klarifikasi bahwa isu itu tidak benar. Kemarin memang turun PMK (Peraturan Menteri Keuangan) soal peralihan dari rekening kas desa harus ke bank umum. Tapi itu nggak mempengaruhi, karena BPR Djoko Tingkir masih sebagai rekening operasional desa. Jadi sama sekali tidak mempengaruhi siklus maupun kondisi kesehatan BPR Djoko Tingkir," katanya, Selasa (28/1/2020).

Sekda menguraikan bahwa saham BPR Djoko Tingkir 100% adalah milik pemerintah daerah Kabupaten Sragen. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran bagi siapa pun terkait kondisi bank pelat merah tersebut.

Dari aspek kinerja, PD BPR Djoko Tingkir sampai hari ini juga terus menunjukkan tren positif. Di 2018, laba tercatat naik dari Rp3 miliar menjadi Rp3,6 miliar. Kemudian laba setelah dipotong pajak tercatat juga naik dari Rp2,3 miliar menjadi Rp2,8 miliar.

Kemudian dari sisi tabungan, juga terus menunjukkan grafik meningkat dari Rp175 miliar menjadi Rp202 miliar. Lantas modal disetor juga naik dari Rp14 miliar menjadi Rp19 miliar.

"Yang terpenting lagi, asetnya juga naik signifikan dari Rp257 miliar menjadi Rp284 miliar. Jadi ada kenaikan cukup di atas 10% dan modal disetor naiknya hampir 34,7%," ungkap Sekda.

Tatag menambahkan, saat ini BPR Djoko Tingkir juga sudah membuka beberapa kantor cabang dan kantor kas di beberapa wilayah. Di antaranya di Kecamatan Sukodono, Sambungmacan, Kedawung, Pasar Bunder, RSUD Sragen, Masaran, Kalijambe, Gemolong RSUD Gemolong, Tangen, dan Pasar Gabugan.

"Itu semuanya menjadi bukti bahwa perkembangan BPR Djoko Tingkir sangat bagus. Saya yakin jajaran direksi yang memegang saat ini, akan mengelola mengelola BPR Djoko Tingkir bekerja profesional. Sehingga tidak ada keraguan dan Pemkab akan mendukung penuh apa yang menjadi arah tujuan untuk mendukung operasional PD BPR Djoko Tingkir," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3105 seconds (0.1#10.140)