Puluhan Anak dan Balita di Semarang Terjangkit DBD

Kamis, 14 Februari 2019 - 12:03 WIB
Puluhan Anak dan Balita di Semarang Terjangkit DBD
Puluhan anak dan balita yang berasal dari sejumlah daerah di Kabupaten Semarang dirawat secara intensif di RSUD Ungaran lantaran terjangkit penyakit. FOTO/ILUSTRASI/DOK.SINDOnews
A A A
SEMARANG - Puluhan anak dan balita yang berasal dari sejumlah daerah di Kabupaten Semarang dirawat secara intensif di RSUD Ungaran lantaran terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD). Hingga tadi pagi, kondisi sebagian anak dan balita terpantau masih lemas dan wajahnya terlihat pucat.

Direktur RSUD Ungaran Setya Pinardi mengatakan, hingga saat ini RSUD Ungaran masih merawat sebanyak 72 pasien DBD. Sebanyak 31 pasien di antaranya merupakan anak-anak dan balita. "Sejak penyebaran DBD meluas, jumlah pasien DBD terus bertambah. Sekarang masih ada 72 pasien," katanya, Kamis (14/2/2019).

Menurut dia, pasien DBD menjadi perhatian khusus karena jumlahnya terhirung cukup banyak. Karena itu, penanganannya dilakukan secara khusus mulai dari segi perawatan medis hingga obat-obatan. (Baca Juga: Remaja Kendal Meninggal Dunia Diduga Karena Terserang DBD)

"Kami juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan mengenai perkembangan terkini. Ini kami lakukan akan penyebaran DBD bisa ditekan dan tertangani dengan baik menilik cuaca yang masih tidak menentu," ujarnya.

Dia memperkirakan, jumlah penderita penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti itu akan terus bertambah. Sebab curah hujan selama beberapa hari ke depan diperkirakan masih tinggi. Guna mengantisipasi peningkatan jumlah pasien DBD, RSUD Ungaran telah menyiapkan ruang perawatan tambahan.

"Ruang perawatan tambahan itu, kami sediakan di setiap lantai. Ini kami persiapkan karena penanganan penyakit DBD membutuhkan penanganan secara intensif dan khusus," ucapnya.

Setya mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan melakukan pemberantasan saran nyamuk serta membersihkan lingkungan secara rutin. Itu merupakan langkah yang paling tepat untuk mengantisipasi penyebaran penyakit DBD.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0560 seconds (0.1#10.140)