Siasati Kenaikan Harga, Warga Banyumas Beli Cabai Oplosan

Selasa, 28 Januari 2020 - 08:30 WIB
Siasati Kenaikan Harga, Warga Banyumas Beli Cabai Oplosan
Harga cabai rawit merah di Pasar Manis Purwokerto, Banyumas naik dari Rp60.000 menjadi Rp80.000 per kg. FOTO/DOk.SINDOnews
A A A
BANYUMAS - Warga Kabupaten Banyumas kini direpotkan dengan kenaikan harga cabai yang ugal-ugalan. Lonjakan harganya tidak tanggung-tanggung, hingga Rp20.000 per kilogram. Untuk menyiasatinya, warga membeli cabai oplosan sedikit-sedikit dan mengurangi penggunaan cabai dalam masakannya.

Pedagang sayur di Pasar Manis Purwokerto, Banyumas, Rohmat Yuli mengungkapkan, jenis cabai yang paling naik harganya adalah cabai rawit merah. Dari semula Rp60.000 kini menjadi Rp80.000 per kg. Menurutnya, kenaikan harga cabai ini karena stok terbatas. Musim hujan menyebabkan produksi cabai berkurang dan mudah busuk.

"Cabai rawit merah naik Rp20.000, mungkin karena musim hujan jadi cepat busuk," katanya, Senin (27/1/2020). (Baca Juga: Pedagang Makanan Keluhkan Harga Cabai yang Meroket)

Selain rawit merah, cabai merah juga naik dari Rp40.000 menjadi Rp50.000 per kg. Kemudian cabai rawit hijau naik dari Rp15.000 menjadi Rp35.000 per kg, cabai hijau naik dari Rp12.000 menjadi Rp20.000 per kg.

"Kami berharap pemerintah serius menstabilkan kembali harga cabai. Harga cabai ini bisa terus naik jika tidak segera diatasi," katanya.

Menyiasati mahalnya harga cabai, warga Purwokerto, Warsini memilih membeli cabai oplosan meski rasanya tidak terlalu pedas untuk bahan masakan. Cabai oplosan dipilih karena untuk membeli cabai rawit merah murni tidak terjangkau harganya.

"Cabai oplosan ini sebenarnya tidak terlalu pedas, tapi saya tidak mempunyai pilihan lain selain harus membeli cabai oplosan yang lebih murah," katanya.

Selain membeli cabai opolosan, Warsini juga mengurangi jumlah pembelian. Jika biasanya membeli 1 kilogram, kini cukup setengahnya saja.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.8219 seconds (0.1#10.140)