Jika Terdeteksi Virus Corona, WNA Langsung Ditolak Masuk Yogya

Senin, 27 Januari 2020 - 21:51 WIB
Jika Terdeteksi Virus Corona, WNA Langsung Ditolak Masuk Yogya
Petugas kesehatan menggunakan termometer inframerah untuk memeriksa turis yang tiba di Bandara Don Mueang, Bangkok, 25 Januari 2020. Foto/REUTERS/Panumas Sanguanwong
A A A
YOGYAKARTA - Kepala Kantor Imigrasi kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Yogyakarta, Umar Dani mengatakan akan memulangkan atau mendeportasi warga negara asing (WNA) yang terdeteksi virus corona. Langkah ini sebagai antisipasi virus corona baru (nCov) masuk ke Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya.

“Kami akan berkoordinasi dengan Balai Karantina Yogyakarta. Apakaho rang itu terdeteksi virus corona atau tidak. Jika terindikasi, maka sesuai dengan peraturan imigrasi menolak orang itu masuk ke wilayah Indonesia dan akan memulangkannya,” kata Umar di sela-sela ulang tahun Hari Bakti Imigrasi ke 70 di kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta, Senin (27/1/2020).

Umar menjelaskan tindakan antisipasi ini bukan hanya adanya virus corona, namun terhadap wabah endemis lainnya, seperti flu burung dan wabah penyakit lainnya. Fokus imigrasi sendiri ada dua, yakni perlintasan orang asing yang akan masuk ke Indonesia maupun orang warga negara Indonesia (WNI) yang akan ke luar negeri, terutama kenegara endemis wabah penyakit.

Untuk WNI yang akan keluar, Imigrasi hanya bisa melakukan imbauan dan memberitahu mengenai situasi di negara yang akan dituju, bukan pelarangan. "Namun dalam tugasnya kita harus menunggu koordinasi dari Karantina terlebih dahulu,” paparnya.

Hal yang sama diungkapkan Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) DIY , Hermansyah Siregar. Ia menjelaskan
pihaknya tidak bisa melakukan pelarangan kepada WNI yang hendak ke luar negeri. Sebab untuk pencekalan, hanya bisa dilakukan ketika seseorang masuk dalam daftar cekal maupun yang tidak memenuhi syarat administrasi.

"Ketika WNI mengajukan paspor, kita hanya bisa menganjurkan dan memberikan informasi di negara ada endemik, kalau mau berangkat bisa ditunda,” terangnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0352 seconds (0.1#10.140)