Atlet NPC Salatiga Siap Berlaga di Ajang Asean Para Games Filipina

Senin, 27 Januari 2020 - 15:30 WIB
Atlet NPC Salatiga Siap Berlaga di Ajang Asean Para Games Filipina
Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat menerima atlet national paralimpic yang akan bertanding di ajang Asean Para Games 2020 di Filipina, Senin (27/1/2020). Foto/Dok.Humas Pemkot Salatiga
A A A
SALATIGA - Atlet National Paralympic Committee (NPC) dari Salatiga siap berlaga di ajang Asean Para Games 2020 di Filipina. Mereka akan bertanding optimal untuk meraih prestasi terbaik.

Sebelum berangkat ke medan laga, tadi siang para atlet NPC wakil Indonesia ini berpamitan kepada Wali Kota Salatiga Yuliyanto. Acara pamitan dilaksanakan di rumah dinas Wali Kota Salatiga.

Dalam audensi tersebut ketua rombongan, Bernard mengatakan, tim atlet NPC Salatiga sudah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi perlombaan Asean Para Games. Kesiapan para atlet memang menjadi prioritas utama guna meraih prestasi di tingkat internasional.

"Kami memang sengaja berpamitan dengan bapak wali kota, agar mendapat support dan dukungannya. Kita sudah satu tahun ini telah berlatih dengan keras. Meski demikian, kami butuh dukungan dari semua pihak," ujarnya.

Menurut dia, tim NPC ini terdiri dari delapan atlet. Yakni Daniel dari atlet renang, Nasrudin, Slamet, Wayujati dan Marcelino dari cabang atletik, Habib dari cabor para-cycling. Kemudian Ahmad dan Amin sebagai atlet sepak bola.

"Tim kami menargetkan meraih tiga emas di ajang olahraga dua tahunan bagi penyandang disabilitas tersebut," katanya.

Habib, atlet cabor para-cyling asal Sidomukti, Salatiga menyatakan, dengan adanya dukungan yang diberikan wali kota, diharapkan ke depannya akan membawa pengaruh positif ke dalam tim ini.

"Saya sebagai atlet sudah terbiasa sejak kecil mengayuh sepeda dengan menggunakan satu tangan. Kesulitan yang ada tidak membuat saya menyerah, justru dengan kerja keras inilah saya bisa menjadi atlet para-cycling sampai sekarang," ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Salatiga Yuliyanto menyambut baik kedatangan atlet penyandang disabilitas ini. Semangat dari atlet ini bisa menjadi pemicu dalam mendongkrak diri untuk berprestasi.

"Tak mengenal lelah dan bersemangat, menjadi modal penting. Ketangguhan dan kerja keras pada masa pemusatan latihan juga akan menjadi bekal dalam bertanding," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.6313 seconds (0.1#10.140)