Pedagang Makanan Keluhkan Harga Cabai yang Meroket

Minggu, 26 Januari 2020 - 18:57 WIB
Pedagang Makanan Keluhkan Harga Cabai yang Meroket
Pedagang sayur di Purworejo, Minggu (26/1/2020) (Foto: iNews/Joe Hartoyo)
A A A
PURWOREJO - Musim penghujan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir membuat harga sayur mayur tak menentu.

Di Pasar Baledono, Purworejo, Jawa Tengah harga cabai rawit yang sebelumnya Rp56 ribu, kini terus mengalami kenaikan hingga Rp77 ribu per kilogram.

Kenaikan harga ini diduga akibat sedikitnya pasokan dari para petani lantaran gagal panen. Salah satu pedagang, Murni, mengatakan harga cabai naik setiap hari.

“Kemarin sempat setiap hari naik Rp5 ribu. Kemarin baru Rp68 ribu, sekarang sudah Rp77 ribu,” kata Murni, Minggu (26/1/2020).

Murni menduga hal tersebut akibat gagal panen di beberpa wilayah. Dia menerima keluhan dari pembeli akibat kenaikan itu.

“Ditanyain juga kenapa naik terus, tapi ya gimana lagi,” kata Murni.

Sementara itu, pedagang makanan yang berbelanja di pasar tersebut juga mengeluh. Kenaikan tersebut dinilai cukup memberatkan. “Ya tadinya sambel dua sendok jadi satu sendok,” kata pedagang pepes, Yanti.

Yanti juga menerima keluhan dari pembeli. Makanan yang dibuatnya kini dinilai tidak seenak biasanya. “Katanya nggak kayak biasanya yang pedes, ini kurang pedesnya,” ucap Yanti.

Berbeda dengan cabai, untuk harga sayuran jenis tomat meski musim penghujan kini cenderung stabil yakni di harga Rp4.000 per kilogram. Sementara untuk harga kol atau kobis mengalami kenaikan yakni dari harga Rp2.500 per kilogram kini naik menjadi Rp3.000
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2851 seconds (0.1#10.140)