Bekas Pabrik Citronella Disulap Jadi Kompleks Edukasi Rekreasi

Minggu, 26 Januari 2020 - 12:47 WIB
Bekas Pabrik Citronella Disulap Jadi Kompleks Edukasi Rekreasi
Suasana kompleks edu rekreasi berbasis tanaman atsiri di Rumah Atsiri Indonesia di Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar, Jateng. Foto : DOK Rumah Atsiri Indonesia
A A A
SOLO - Bekas Pabrik Citronella di Desa Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah menjadi saksi bisu kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Bulgaria tahun 1963 silam.

Kini bekas pabrik yang memiliki luas lahan sekitar 2,3 hektar, telah disulap menjadi sebuah kompleks edu rekreasi dengan fasilitas boutique MICE. Namanya Rumah Atsiri Indonesia.

Rumah Atsiri merupakan kompleks edukasi rekreasi berbasis tanaman atsiri pertama di Indonesia. Pada zamannya, Pabrik Citronella direncanakan bakal menjadi pabrik penyulingan terbesar di Asia. Menurut sejarah, yang menjadi alasan pemerintahan Indonesia tertarik bekerjasama dengan pemerintahan Bulgaria karena sebagai negara yang memiliki spesialisasi dalam pembuatan minyak atsiri mawar di dunia. Bahkan, Bulgaria menguasai pasokan sekitar 80% minyak atsiri mawar di dunia.

Seiring dengan perjalanannya waktu, kini telah bertransformasi menjadi Rumah Atsiri Indonesia yang menjadi tempat bernaungnya berbagai kegiatan menarik terkait rekreasi, penelitian, dan pengembangan minyak atsiri. “Rumah Atsiri Indonesia terintegrasi dengan museum minyak atsiri, fasilitas lab/penelitian, taman koleksi tanaman atsiri, toko dan tak lupa restoran yang mengandung minyak atsiri di dalamnya,” kata Paramita Sari Indah W, Marketing Rumah Atsiri Indonesia, Minggu (26/1/2020).

Pabrik dulunya mengalami serangkaian pertukaran kepemilikan. Hingga PT Rumah Atsiri Indonesia memutuskan untuk secara resmi mengambil alih pendirian pada tahun 2015. Kemudian dihidupkan kembali menjadi kompleks edu-rekreasi yang juga mencakup fasilitas MICE, penelitian dan pengembangan dan pasar untuk minyak atsiri. Rumah Atsiri buka secara operasional untuk umum tahun 2018.

Bentuk bangunan masih tetap dipertahankan, namun fungsinya sudah berubah. Seperti tempat restoran dulunya adalah bengkel mesin mesin, area gedung yang menjadi tempat destilasi, penyulingan menjadi area lobi, kelas edukasi, dan shop. Sedangkan ruangan boiler berubah menjadi museum. Renovasi dilakukan tanpa merubah bentuknya. Hanya ditambahkan unsur kayu, besi baja, dan kaca yang baru. “Kami sesuaikan dengan konsep bangunannya,” lanjut Paramita.

Rumah Atsiri Indonesia terdapat beberapa bagian yang dapat dinikmati pengunjung. Pertama adalah Museum Atsiri. Para

pengunjung akan diajak untuk mengikuti perjalanan mengenai bagaimana minyak atsiri pertama kali ditemukan dan penyebarannya ke seluruh dunia, hingga masuk ke Indonesia. Menceritakan pula bagaimana sejarah Rumah Atsiri yang dulunya berdiri sebagai sebuah pabrik serai yang memiliki nilai sejarah di balik impian Indonesia untuk menjadi salah satu pemain terbesar dalam industri minyak atsiri dunia. Serta adapula sejarah teknologi pengambilan aroma dalam menghasilkan minyak atsiri, hingga penggunaan minyak atsiri dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua adalah Taman Koleksi Atsiri yang menyajikan berbagai macam tanaman atsiri yang dikemas secara menarik dan indah. Taman Koleksi Rumah Atsiri Indonesia meliputi, Taman Koleksi Rumah Atsiri, Rumah Kaca Rumah Atsiri, Plaza Marigold, dan Taman Pembibitan Rumah Atsiri. Ketiga adalah fasilitas pendidikan atau Rumah Atsiri Laboratorium. Di sini terdapat pula lokasi yang menjadi wadah edukasi pengunjung. Rumah Atsiri Indonesia memiliki sejumlah lab, yakni Lab Rumah Atsiri, yang merupakan lab sains dengan fasilitas lengkap yang menawarkan berbagai aktivitas, kursus, dan program terkait minyak atsiri sesuai untuk murid TK hingga umum.

Lab ini memberikan semua pengalaman kesempatan bereksperimen dengan minyak atsiri. Ada dua program yang ditawarkan, yakni program yang disesuaikan dengan kurikulum sekolah/perusahaan. Serta program musiman yang dapat diikuti pengunjung yang datang langsung ke Rumah Atsiri Indonesia. Untuk memaksimalkan fungsi fasilitas pendidikan, Rumah Atsiri Indonesia membuka kelas workshop yang mengajak pengunjung untuk bereksperimen membuat berbagai produk berbasis minyak atsiri yang dipandu oleh para educator Rumah Atsiri Indonesia.

Ada banyak program pembuatan produk aplikasi minyak atsiri yang dapat dipilih oleh pengujung sesuai dengan segmen usia masing-masing, dan hasilnya dapat dibawa pulang sebagai souvenir khas Rumah Atsiri. Fasilitas pendidikan ini dapat diakses setiap harinya dengan jadwal yang berubah setiap harinya pula, maupun melalui proses reservasi terlebih dahulu agar dapat memilih produk sesuai dengan selera pengunjung.

Untuk anak-anak, pembuatan produknya seperti aromatic slime, bath bomb, aromatic playdough. Sedangkan untuk dewasa, pembuatan produknya seperti minyak telon, liquid hand soap, natural hand sanitizer gel, solid parfume, face mask, bath salt, dan lainnya. Keempat adalah pusat pembelajaran Lainnya (Edukasi Penyulingan dan Edukasi Panen). Rumah Atsiri Indonesia memiliki pula area destilasi/ penyulingan serta area panen, yang dapat menjadi lokasi edukasi prosesdestilasi/ penyulingan dan panen secara mandiri yang dilakukan oleh staf Rumah Atsiri setiap hari.

Kelima adalah Perpustakaan RA. Rumah Atsiri Indonesia juga memiliki perpustakaan yang menyimpan berbagai macam koleksi buku mengenai Desa Plumbon dan area sekitarnya. Perpustakaan ini dibangun untuk menghormati Profesor Harjono, salah seorang akademisi yang mendedikasikan hidupnya untuk meneliti minyak atsiri. Bahkan untuk mengapresiasi jasanya, hasil penelitian ilmiahnya juga dapat diakses pengujung. Sementara di area luar, terdapat area membaca outdoor di atas atap, dengan pemandangan taman dan Gunung Lawu yang nampak jelas indah saat cuaca cerah.

Bagian keenam adalah Pusat Penelitian Atsiri. Pasca sudah tidak beroperasinya Pabrik Citronella yang jaya pada masa lalu, Rumah Atsiri Indonesia lalu mengalihfungsikan laboratorium lama, menjadi laboratorium riset, penelitian dan pengembangan industry Rumah Atsiri terkait minyak atsiri, seperti tes stabilitas, aroma, dan lainnya. Bagian ketujuh adalah Restoran yang berkapasitas hingga 200 orang. Restoran menyajikan berbagai makanan dan minuman khas yang terdapat unsur minyak atsiri, maupun menu-menu lain yang disukai oleh pengunjung.

Bagian ke delapan adalah Toko Rumah Atsiri Indonesia dilengkapi pula dengan adanya toko souvenir, yang menyediakan berbagai souvenir khas atsiri agar pengunjung mengenang kunjungan ke Rumah Atsiri Indonesia. Ada 3 spot toko yang dapat diakses pengunjung untuk menemukan souvenir khas atsiri yang sesuai selera pengunjung. Yakni essential shop yang menyediakan beragam pilihan produk turunan dari minyak atsiri.

Seperti essential oil, aromatic oil, aromatic candle, reed diffuser; merchandise shop yang menampilan beragam produk kerajinan dan snack dengan menggandeng sentra industry kecil seperti kaos serat bamboo, grass doll, aneka snack berbahan tanaman atsiri; serta nursery shop atau toko bibit yang menyajikan aneka jenis bibit dan benih tanaman atsiri yang siap tanam dan mudah dikembangbiakan kembali oleh pengunjung yang gemar bercocok tanam.

Bagian ke sembilan adalah Fasilitas MICE. Untuk melengkapi sarana akomodasi pengunjung yang ingin berkunjung ke Rumah Atsiri Indonesia, Rumah Atsiri memiliki 8 function room yang cocok untuk dijadikan sebagai lokasi melaksanakan kegiatan meeting/ gathering yang dapat menampung sekitar 20-300 orang. Function room ini diatur sesuai dengan kebutuhan pengunjung, mulai dari classroom style, u-shape style, theatre style, long table style yang lengkap dengan fasilitas penunjangnya seperti sound system dan LCD.

Adapula Phalmarosa Theatre, yakni ruang terbuka bergaya amphitheater yang dapat memuat hingga 400 orang, dirancang secara spesifik untuk berbagai event, seperti outbond, gathering dan pertunjuk seni. Sementara, HTM dan waktu operasional

Sebagai sarana obyek wisata, Rumah Atsiri Indonesia buka setiap harinya mulai dari pukul 10.00-17.00 WIB Setiap harinya, Rumah Atsiri Indonesia membuka kegiatan tur taman koleksi, tur museum dan walk in class yang akan dipandu langsung dengan para tour guide dan educator yang telah professional dan ahli di bidangnya. Kegiatan tour di Rumah Atsiri ini dilakukan setiap jamnya mulai dari pukul 10.00-16.00 WIB.

Untuk memasuki kawasan Rumah Atsiri Indonesia, pengunjung diwajibkan untuk membeli kartu voucher yang berisi saldo senilai Rp50.000/orang, yang fungsinya dapat digunakan sebagai alat transaksi di Rumah Atsiri. Misalnya untuk pembelian makanan dan minuman resto, belanjar souvenir di toko, dapat digunakan untuk mengikuti kegiatan tur taman koleksi dan tur museum atsiri, Jika nilai saldo habis, pengujung dapat menambahkannya dalam bentuk pembayaran tunai.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.3344 seconds (0.1#10.140)