Begini Kisah Mahasiswa Indonesia Bertahan di Wuhan China

Minggu, 26 Januari 2020 - 09:36 WIB
Begini Kisah Mahasiswa Indonesia Bertahan di Wuhan China
Suasana Kota Wuhan, China pasca merebaknya virus mematikan. FOTO/Reuters
A A A
WUHAN - Serangan virus ganas mematikan muncul di Wuhan China. Nur Mussyafak, seorang mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Central China Normal University, Wuhan, bercerita mengenai situasi kota dan keseharian dia dan teman-temannya setelah penyebaran virus 2019-nCoV. Saat ini, Wuhan diketahui tengah dalam kondisi "lockdown" atau ditutup untuk mencegah penyebaran lebih lanjut virus tersebut.

Nur, yang berstatus ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPI) Wuhan itu menuturkan, sejak adanya berita penyebaran tersebut, dia dan teman-temannya diminta untuk tidak sering-sering keluar kamar.

Selain itu, mahasiwa asal Madura itu juga mengaku, kini ia menjadi lebih serang memasak sendiri makanan yang akan dikonsumsinya, setelah merebaknya penyebaran virus tersebut. Hal ini ia lakukan, juga karena adanya imbauan dari pihak universitas untuk tidak membeli makanan di luar untuk sementara waktu.

"Setelah ada berita pernyebaran virus ini, pihak kampus meminta kami untuk tidak keluar kamar dan meminta kami untuk selalu memakai masker, cuci tangan setiap kali kembali dari keluar dan menghindari jajanan, sehingga kami lebih sering masak. Itulah yang kami rasakan," ucap Nur kepada SINDOnews, Jumat (24/1/2020).

Terkait dengan suasana di kota Wuhan, Nur mengatakan, kota tersebut saat ini sangat sepi. Terlebih, setelah pemerintah menghentikan operasional seluruh tranportasi umum.

"Di kota sendiri, lebih sepi. Sebab, transportasi umum sudah tidak ada, metro, dan mrt sudah tidak beroperasi. Kini, lebih banyak banyak kendaraan pribadi, itupun tidak terlalu banyak jumlahnya. Taksi ada, tapi jumlahnya sedikit," ucapnya. (Baca Juga: Waduh, Virus Maut Diduga dari Laboratorium Senjata Biologis China
Disinggung apakah apakah otoritas setempat pernah memeriksa kondisi kesehatanya, Nur mengatakan dia dan teman-temanya pernah menjalani pemeriksaan suhu tubuh. "Tapi, itu hanya satu kali. Setelah itu lebih banyak diberikan arahan kepada teman-teman bagaimana cara menghindari virus ini," tukasnya.

Nur menambahkan, ia dan mahasiswa Indonesia lainnya di Wuhan saat ini dalam kondisi baik dan meminta doa kepada masyarakat agar penyebaran virus ini dapat segera berakhir.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3526 seconds (0.1#10.140)