Belasan Warga Terjangkit DBD, Mahasiswa UPGRIS Fogging Lingkungan Tuntang

Rabu, 13 Februari 2019 - 13:24 WIB
Belasan Warga Terjangkit DBD, Mahasiswa UPGRIS Fogging Lingkungan Tuntang
Petugas kesehatan dan mahasiswa Universitas PGRI Semarang saat melakukan fogging sejumlah rumah warga Desa Tuntang, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Foto/Istimewa
A A A
SEMARANG - Mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) bersama Pemerintah Desa Tuntang, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang melakukan fogging (pengasapan) lingkungan dan sejumlah rumah warga. Fogging dilakukan menyusul adanya belasan warga Desa Tuntang yang terindikasi terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Sekretaris Desa Tuntang Arya Zunita mengatakan, selama beberapa pekan terakhir, tercatat ada 15 warga yang terjangkit DBD. Karena itu, pemerintah desa bersama mahasiswa UPGRIS yang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Tuntang melakukan upaya pengendalian dan pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dengan cara fogging.

"Selain itu, kami bersama 16 orang mahasiswa UPGRIS juga melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya menerapkan pola hidup sehat serta. Semoga dengan adanya penyuluhan dibidang kesehatan ini, tingkat kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat semakin meningkat sehingga lingkungan desa kami bisa lebih bersih, rapi dan sehat," katanya, Rabu (13/2/2019).

Dia mengatakan, penerapan pola hidup sehat harus dilakukan mulai lingkungan rumah tangga. Sebab rumah bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, termasuk aedes aegypti. "Jika rumah dan lingkungan bersih, maka tidak ada tempat untuk berkembangbiak nyamuk. Tentunya, penyebaran DBD dan penyakit lainnya bisa ditekan," ujarnya.

Sementara itu, Egin Margareta selaku penanggung jawab KKN mahasiswa UPGRIS di Desa Tuntang mengatakan, ada tiga kegiatan yang dilaksanakan dalam program pengabdian kepada masyarakat ini, yakni bidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan.

"Di bidang pendidikan, kami mendirikan rumah pintar dan TPQ. Kemudian di bidang kesehatan kami melakukan fogging untuk mengendalikan penyebaran DBD dan melakukan kegiatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui Posyandu, senam jantung dan mengajarkan cara cuci tangan serta gosok gigi yang benar," terangnya.

Sedangkan di bidang ekonomi, para mahasiswa mengajarkan cara pemasaran produk UMKM melalui sistem online dan membantu proses produksi kerupuk.

"Kami juga melakukan kegiatan tambahan, antara lain pelatihan informasi teknologi dan pelatihan barista bagi karangtaruna. Ini untuk menunjang pengembangan Tuntang sebagai desa wisata. Tujuannya agar karangtaruna terlatih untuk menjadi barista dan nantinya bisa ikut serta dalam pengembangan desa wisata," ucapnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6005 seconds (0.1#10.140)