Keraton Agung Sejagat Awalnya untuk Wisata

Kamis, 23 Januari 2020 - 06:05 WIB
Keraton Agung Sejagat Awalnya untuk Wisata
ebanyak 12 pengacara siap menjadi pembela Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat yang terjerat kasus hukum. FOTO/ISTIMEWA
A A A
SEMARANG - Kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo Jawa Tengah membuat publik geger. Pengacara Raja Toto Santoso dan Ratu Fanni Aminadia, Muhammad Sofyan, mengatakan, dua kliennya itu tak menyangka kemunculan keraton yang didirikan bakal menggegerkan warga. Awalnya, pendirian keraton juga bertujuan sebagai destinasi wisata.

"Ekspektasi yang mereka sampaikan tidak belum muluk-muluk, tidak sampai seheboh ini. Misalnya dalam rangka untuk meresmikan keraton itu, itu keraton itu hanya dijadikan destinasi wisata," kata Sofyan, Rabu (22/1/2020).

Menurutnya, peresmian keraton yang berlokasi di Desa Pogung Jurutengah Kecamatan Bayan Purworejo, diawali dengan kegiatan kirab pada 10 Januari. Selanjutnya, digelar kembali ritual Wilujengan pada 12 Januari.
"Pada saat itu karena memang serba mendadak, karena Pak Toto beri dawuh atau beri petunjuk itu mendadak. Itu serba mendadak," ujar dia.

Awalnya, pada peresmian itu para punggawa kerajaan diusulkan mengenakan pakaian biasa. Namun kemudian diganti dengan pakaian seragam ala kerajaan seperti yang viral di media media sosial.
"Bu Fanni menyampaikan pakai pakaian biasa aja, beskap atau apa. Lalu para anggota mengusulkan ada pakaian khusus kirab, makanya itu dibuatkan didesainkan pakaian-pakaian itu," terangnya.

"Yang desain pakaian itu memang Bu Fanni, karena passion-nya itu di fashion. Tapi biaya itu dari para pengikut sendiri-sendiri," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.9051 seconds (0.1#10.140)