Gawat, Dalam Dua Hari 10 Ekor Sapi di Gunungkidul Mati Mendadak

Rabu, 22 Januari 2020 - 17:48 WIB
Gawat, Dalam Dua Hari 10 Ekor Sapi di Gunungkidul Mati Mendadak
Sebanyak 10 ekor sapi di Gunungkidul mati mendadak dalam dua hari terakhir. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
GUNUNGKIDUL - Peristiwa sapi mati mendadak terus terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Bahkan dalam dua hari dilaporkan ada 10 ekor sapi mendadak. Situasi ini membuat para petani resah. Mereka dihantui antraks yang mewabah di Gunungkidul.

Sepuluh sapi yang mati mendadak tersebar di sejumlah wilayah Gunungkidul. Mulai di Padukuhan Danggolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus; Padukuhan Ngreyung, Desa Pucung, Kecamatan Girisubo; Padukuhan Ngasem Selatan, Desa Plembutan, Kecamatan Playen.

Kemudian di Padukuhan Tompak, Desa Wiladeg, Kecamatan Karangmojo; Padukuhan Kenteng, Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari; Padukuhan Banaran 2, Desa Banaran, Kecamatan Playen; Padukuhan Tirisan, Desa Pringombo, Kecamatan Rongkop; Padukuhan Slametan, Desa Kelor, Kecamatan Karangmojo; Padukuhan Salaran, Desa Ngoro-oro, Kecamatan Patuk; serta Desa Wunung, Kecamatan Wonosari.

Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Retno Widyastuti menjelaskan, penyebab sapi mati mendadak di Gunungkidul masih menunggu hasil laboratorium. Namun, tidak semua sapi yang dilaporkan mati mendadak karena terserang antraks.

"Ini juga musim sapi sakit jadi kita terus pantau sapi sapi yang dilaporkan mati mendadak tersebut," katanya kepada wartawan, Rabu (22/1/2020).

Dijelaskan, pemantauan hewan ternak saat ini dilakukan, termasuk pengetatan lalu lintas ternak. "Kita terus antisipasi dengan pemberian formalin untuk desinfektasi," katanya.

Dia berharap masyarakat yang hewan ternaknya mati agar segera melaporkan untuk dikuburkan. Jangan sampai justru dijual karena itu akan berakibat fatal. "Karena memang beberapa spot sedang wabah antraks. Makanya kita hati-hati, termasuk cara memguburkan hewan yang mati mendadak," katanya.

Sementara, Dukuh Salaran, Desa Ngoro-oro, Endang mengakui ada satu sapi mati mendadak di wilayahnya. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas Puskeswan dan Dinas Kesehatan untuk penanganan. "Hewan sudah dikuburkan oleh petugas dengan pakaian khusus," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0886 seconds (0.1#10.140)