Remaja Kendal Meninggal Dunia Diduga Karena Terserang DBD

Selasa, 12 Februari 2019 - 17:10 WIB
Remaja Kendal Meninggal Dunia Diduga Karena Terserang DBD
Seorang warga Kelurahan Kalibuntu, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal, Gilang Ramadhan meninggal dunia diduga akibat demam berdarah, Selasa (12/2/2019). FOTO/iNews/EDDIE PRAYITNO
A A A
KENDAL - Seorang warga Kelurahan Kalibuntu, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal , Gilang Ramadhan meninggal dunia diduga akibat demam berdarah dengue (DBD). Gejala awal remaja berusia 21 tahun ini mengalami panas dan muntah-muntah. Korban sempat dirawat di rumah sakit di Kendal dan dirujuk ke Rumah Sakit Tugu Semarang hingga akhirnya meninggal dunia.

Gilang meninggal dunia diduga karena demam berdarah, Selasa (12/2/2019) pagi, saat dirawat di Rumah Sakit Tugu Semarang. Namun, untuk kepastian penyebabnya masih diperiksa lebih lanjut.

Ayah Gilang, Abdul Gani menuturkan, gejala awal anaknya mengalami panas dingin. Karena menggigil dia lantas membawanya ke Rumah Sakit Darul Istiqomah Kaliwungu untuk mendapat perawatan. (Baca Juga: Ada 78 Kejadian DBD, Sleman Waspadai Siklus 4 Tahunan)

Hasil laboratorium rumah sakit menunjukan Gilang Ramadhan terkena DBD. Kondisinya terus melemah hingga dokter menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit di Semarang.

“Dua hari mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Tugu Semarang, Gilang membutuhkan transfusi darah,” kata Abdul Gani.

Sementara itu, ibunda Gilang, Mahmudah mengatakan, hasil awal memang gejala demam berdarah. Waktu menjalani perawatan, Gilang butuh transfusi darah yang cukup banyak hingga akhirnya nyawanya tidak bisa diselamatkan.

"Hasil pemeriksaan ulang oleh dokter, selain gejala demam berdarah anak saya diduga terkena leptospirosis," katanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kendal, Muntoha saat dihubungi terpisah membenarkan warga kendal yang meninggal diduga karena demam berdarah. Namun hasil pemeriksaan diduga ada dua penyakit yang sekaligus menyerang Gilang Ramadhan.

"Selain demam berdarah korban juga terserang virus leptoperosis sehingga kondisi tubuhnya semakin menurun hingga akhinya meninggal dunia," katanya.

Dari data sementara yang dihimpun Dinas Kesehatan, dari awal tahun hingga hari ini ada 18 kasus demam berdarah di Kendal dan tersebar hampir di seluruh kecamatan. Wilayah yang menjadi endemis DBD yakni Kecamatan Brangsong dan Sukorejo.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8668 seconds (0.1#10.140)