Prodia Kembali Gandeng FK Undip Kembangkan Laboratorium Klinik

Rabu, 22 Januari 2020 - 07:31 WIB
Prodia Kembali Gandeng FK Undip Kembangkan Laboratorium Klinik
AVP Business and Marketing – Clinical Laboratory PT Prodia Widyahusada Tbk, Indri Marya Wulandari (kanan) dan Dekan FK Undip, Dwi Pudjonarko, bekerjasama kembangkan laboratorium klinik. FOTO : Dok Prodia
A A A
SEMARANG - Laboratorium Klinik Prodia berkomitmen untuk selalu menjalankan visi Cetre of Excellence. Komitmen itu ditunjukkan dengan melanjutkan melanjutkan kerja sama yang telah dijalin sejak tahun 2011 dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ( FK Undip) Semarang, dalam bidang pendidikan dan penelitian, khususnya mengenai laboratorium klinik.

Perpanjangan kerja sama ditandatangani oleh Dekan FK Undip, Dwi Pudjonarko, dan Assistant Vice President Business and Marketing – Clinical Laboratory PT Prodia Widyahusada Tbk, Indri Marya Wulandari, di Kampus Fakultas Kedokteran Undip, Semarang, Selasa (21/1/2020).

Assistant Vice President Business and Marketing – Clinical Laboratory PT Prodia Widyahusada Tbk, Indri Marya Wulandari mengatakan, dengan kerja sama ini sangat diharapkan mampu membuat hubungan kedua belah pihak menjadi semakin solid.

“Kami berterimakasih atas kesempatan dan dukungan yang selama ini diberikan Fakultas Kedokteran Undip kepada Prodia, semoga melalui kerjasama ini bisa menciptakan peluang untuk berbagi ilmu, khususnya di bidang laboratorium klinik,” kata Indri dalam siaran pers, Selasa (21/1/2020).

“Kami berharap semakin banyak tercipta beragam kolaborasi riset yang tentunya bermanfaat dalam penelitian di bidang kedokteran laboratorium,” harapnya.

Dia menjelaskan, bentuk kerja sama yang dilakukan Prodia dengan FK Undip yaitu transfer of knowledge dalam bentuk penunjang penelitian yang terkait dengan faktor kritis dalam pre-analitik, analitik dan post-analitik suatu pemeriksaan, tren biomarker terbaru untuk penelitian (diabetes mellitus, aterisklerosis, kanker, hematologi, penyakit infeksi, ginjal, hipertensi, dan lain-lain), dan metodologi penelitian (pemilihan uji hipotesis/ statistik).

Menurutnya, Prodia juga dapat menyediakan narasumber dalam bidang manajemen laboratorium klinik (pengendalian dan pemantapan mutu, proses akreditasi ISO, manajemen laboratorium), sebagai dosen tamu dalam mata kuliah terkait laboratorium kedokteran, biomedik dan patobiologi suatu penyakit (biologi molecular, stem cell).

“Kerjasama lain yang juga disepakati adalah program magang untuk mahasiswa serta melakukan program kolaborasi penelitian,” ujarnya.

Prodia telah mendukung penelitian sejak tahun 1991. Dengan pengalaman selama 28 tahun, Prodia telah membantu sebanyak 3.755 penelitian dan telah mengerjakan sebanyak 450 jenis pemeriksaan baru untuk kebutuhan riset.

Untuk diketahui, Prodia juga telah menjalin kerja sama dengan 34 universitas ternama di Indonesia (yang terdiri dari 33 Fakultas Kedokteran, 1 Institusi Sains dan Teknologi & 1 Fakultas Farmasi) dan 1 lembaga riset yaitu Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Selain itu juga telah menyediakan sumber informasi terkini mengenai perkembangan ilmu kedokteran dan laboratorium bagi dokter, peneliti, akademisi serta masyarakat umum melalui Forum Diagnosticum, Info Laboratorium, The Indonesian Biomedical Journal, seminar, diskusi ilmiah, hingga penyuluhan kesehatan.

Dalam bidang laboratorium dan wellness clinic, Prodia telah melakukan berbagai pengembangan pemeriksaan dan inovasi layanan. Diantaranya mengembangkan pemeriksaan berbasis genetik, yaitu Prodia Genomics.

Pemeriksaan yang dikembangkan diantaranya NIPT-Prosafe untuk mengetahui risiko kelainan kromosom pada janin, CArisk untuk mengetahui faktor risiko terhadap kanker, DIArisk untuk menilai risiko seseorang terhadap penyakit diabetes, Prodia Nutrigenomics untuk mengidentifikasi asupan nutrisi dan jenis olahraga yang sesuai dan IMMUNErisk untuk mengetahui risiko terhadap penyakit autoimun dan alergi.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5822 seconds (0.1#10.140)