Tingkatkan Kesejahteraan Peternak lewat Program Peningkatan Mutu Susu

Rabu, 22 Januari 2020 - 06:22 WIB
Tingkatkan Kesejahteraan Peternak lewat Program Peningkatan Mutu Susu
Sarihusada menggelar diskusi dengan media terkait program peningkatan mutu susu yang mereka laksanakan. FOTO : IST
A A A
YOGYAKARTA - Sebagai bentuk komitmen mendukung penyidakan asupan gizi yang optimal bagi ibu dan anak, Danone melalui PT Sarihusada Generasi Mahardika (Sarihusada) melakuan program peningkatan mutu susu. Salah satunya dengan mendorong peternak menghasilkan susu dengan kualitas yang lebih baik agar dapat turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

“Danone melalui Sarihusada telah melaksanakan program Peningkatan Mutu Susu selama dua puluh sembilan tahun dengan menggandeng praktisi dari UGM dengan pola kemitraan. Kami berupaya untuk berbagi pengetahuan dan memberikan pendampingan kepada peternak lokal mitra Sarihusada yang ada di Yogya dan Jawa Tengah,” jelas Sustainable Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (22/1/2020). Sehari sebelumnya Sarihusada menggelar diskusi bersama media di Sambisari Yogyakarta.

Melalui program Peningkatan Mutu Susu, Danone mendorong peningkatan kualitas susu segar melalui tiga pendekatan yaitu dengan membantu penerapan good farming practices dan good manufacturing practices, meningkatkan pengetahuan peternak dan memberikan bantuan sarana, prasarana serta proyek percontohan Head of Raw Material Ingredients C&P Danone Indonesia Agus Budiyanto menyebut tantangan besar peternak adalah kualitas yang belum layak untuk diterima industri.

Untuk itu, salah satu keberhasilan program Peningkatan Mutu Susu adalah melalui penerapan good farming practices dan good manufacturing practices di beberapa peternak binaan.

“Sebagai hasilnya mereka kini dapat memproduksi susu segar dengan kualitas yang jauh lebih baik yaitu dengan trend angka kuman terus menurun dimana dalam tujuh tahun terakhir berada di bawah 1 juta cfu/ml”, jelasnya.

Angka kuman (TVC) merupakan salah satu parameter penting dalam menilai suatu kualitas susu segar, karena ini akan berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Susu segar dengan angka kuman tinggi biasanya akan cenderung lebih mudah rusak sebelum diolah, yang akan mempengaruhi rasa produk yang dihasilkan.

Dosen Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta Sigit Bintara yang juga hadir dalam acara tersebut menambahkan bahwa program kemitraan ini sangat membantu memberikan ruang bagi akademisi dan keilmuan untuk diterapkan secara tepat guna di lapangan.

“Bersama Sarihusada kami turun dan berinteraksi dan memberdayakan langsung total 1.128 peternak lokal di Yogyakarta, Klaten, dan Boyolali. Selain itu kegiatan ini juga melibatkan empat koperasi dan satu Merapi Project, serta memelihara 1500 susu laktasi dan 3203 sapi perah,” terangnya.

Salah satu peternak dari, Retnawati mengatakan, bahwa manfaat yang diterima dari program Peningkatan Mutu Susu ini adalah ternak sapi peternak lebih sehat dan produktif, penggunaan air dan pakan juga lebih efisien.

“Melalui kegiatan kampus peternak, kami belajar cara memelihara sapi secara efektif dan higienis, membuat pakan yang bernutrisi, sistem kandang yang baik hingga penggunaan instalasi air otomatis yang berhasil membuat kami menghemat penggunaan air hingga 30-50%,” terang peternak asal Cangkringan, Sleman ini.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.4367 seconds (0.1#10.140)