Teror Pembakaran Kendaraan di Jateng Diskreditkan Aparat Penegak Hukum

Selasa, 12 Februari 2019 - 10:35 WIB
Teror Pembakaran Kendaraan di Jateng Diskreditkan Aparat Penegak Hukum
Gubernur Jateng saat berbincang dalam talkshow Mas Ganjar Menyapa yang direlay langsung MNC Trijaya FM Semarang di Puri Gedeh, Selasa (12/2/2019). Foto/SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Aksi teror pembakaran kendaraan yang marak terjadi di Jawa Tengah diduga tidak hanya untuk menciptakan ketakutan. Namun, tujuan utama dari aksi itu adalah untuk mendiskreditkan aparat penegak hukum dan pemerintah di kalangan masyarakat.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam acara dialog Mas Ganjar Menyapa yang di relay MNC Trijaya FM Semarang. di Puri Gedeh Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/2/2019). Ia menduga, ada pihak-pihak tertentu yang ingin menjelekkan atau melemahkan wibawa pemerintahan.

"Saya menduga ada aktor profesional di balik aksi teror yang marak terjadi akhir-akhir ini. Tidak hanya memberi rasa takut di tengah masyarakat, namun juga memberikan image bahwa pemerintah tidak bisa menangani," kata Ganjar dalam dialog tersebut.

Analisa itu, lanjut dia dapat dilihat dari aksi para pelaku yang mayoritas beraksi pada masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dimana masyarakat menengah ke bawah dianggap mudah untuk dipengaruhi.

"Lihat saja, selama ini yang dibakar kebanyakan kendaraan milik masyarakat menengah ke bawah, di daerah pinggiran dan juga bukan kendaraan mewah. Mereka ingin menciptakan rasa takut kepada masyarakat kecil yang dianggap akan langsung menyalahkan pemerintah," terangnya.

Meski begitu, tujuan dari para pelaku tersebut lanjut dia sepertinya tidak berhasil. Sampai saat ini, masyarakat Jawa Tengah masih adem-adem saja dan tidak takut dengan adanya aksi teror-teror itu.

"Saya lihat masyarakat tidak takut, ekonomi masih berjalan seperti biasa, aktivitas juga masih normal," tambahnya.

Ganjar menegaskan, pihaknya bersama Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro terus berupaya untuk mengungkap kasus ini. Selain fokus pada penangkapan pelaku aksi teror, aksi-aksi pengamanan di masyarakat juga terus ditingkatkan.

"Saya meminta masyarakat untuk ikut berperan. Aktifkan lagi Siskamling, pasang CCTV dan portal-portal untuk mengantisipasi terjadinya aksi teror dan gangguan keamanan hingga pesta demokrasi nanti," tegasnya.

Masyarakat lanjut dia juga diminta untuk tetap tenang. Sebab lanjut dia, Kapolda, Pangdam dan instansi terkait sudah berjalan dengan cara, instrumen dan kewenangannya masing-masing untuk mengungkap kasus teror ini.

Sekedar diketahui, teror pembakaran kendaraan melanda Jawa Tengah, akhir-akhir ini. Di Kota Semarang terjadi 17 kasus pembakaran kendaraan, di Kendal ada 8 kasus dan di Kabupaten Semarang ada satu kasus. Terbaru di Grobogan juga satu kasus.

Pelaku melakukan aksinya dengan melempar kain yang telah diberikan minyak ke kendaraan warga. Pelaku beraksi pada dini hari dan diduga sangat terlatih, mengingat sangat sedikit jejak kejahatan yang ditinggalkan. Sampai saat ini, kasus teror pembakaran kendaraan terus diselidiki pihak kepolisian.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5888 seconds (0.1#10.140)