Cerita Getir TKW Blora di Arab, Gaji 13 Tahun Rp360 Juta Belum Dibayar

Senin, 20 Januari 2020 - 22:20 WIB
Cerita Getir TKW Blora di Arab, Gaji 13 Tahun Rp360 Juta Belum Dibayar
Wakil Bupati Blora Arief Rohman saat menyambangi rumah Sri Naning Wahyu Kurniawati di Desa Plosorejo, Kecamatan Banjarejo, Senin (20/1/2020). FOTO/iNews/TAUFIK BUDI
A A A
BLORA - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Plosorejo, Kecamatan Banjarejo, Blora, masih berharap haknya selama 12 tahun bisa diterima. Jika bisa cair, hasil kerja di Arab Saudi yang terkumpul senilai lebih dari Rp360 juta.

TKI tersebut bernama Sri Naning Wahyu Kurniawati (29) yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi sejak 2006 hingga 2019. Semula dia mendapat gaji yang layak dari majikan. Namun mendadak semua berubah karena uang gajinya disimpan di bank oleh majikan.

"Tahun pertama saya sudah mendapatkan gaji dan bisa mengirimkan uang untuk orang tua. Namun sejak tahun kedua hingga 2019 kemarin belum pernah menerima gaji, karena gajinya disimpan di bank oleh majikan saya," kata Naning, Senin (20/1/2020).

"Sehingga pulang tidak membawa apa-apa, dibantu KJRI Jeddah hingga bisa pulang ke Indonesia," katanya.

Menurutnya, selama 13 tahun di Arab Saudi, tepatnya di Kota Mekkah, dia dilarang keluar rumah oleh majikan. Akibatnya, dia tidak pernah bersosialisasi dengan dunia luar maupun bertemu dengan TKI lainnya.

Perempuan yang fasih berbahasa Arab itu masih mengaku beruntung karena selama 13 tahun bekerja tidak pernah mendapatkan perlakuan kasar. Meski demikian, dia akhirnya memutuskan untuk kabur dari rumah majikan hingga ditangkap oleh petugas polisi.

"Setelah saya kabur, saya ditangkap polisi karena tidak punya identitas. Sempat ditahan hingga 15 hari dan dikunjungi petugas dari KJRI untuk membantu kepulangan ke Indonesia," tuturnya.

Dia pun berharap, pemerintah turun tangan untuk mengupayakan haknya bisa kembali didapatkan. Jika bisa cair, uang itu akan digunakan untuk memperbaiki rumah orang tuanya sekaligus membuka usaha baru di kampung halaman.

"Saya tidak ingin bantuan yang neko-neko dari pemerintah, saya cuma ingin gaji saya bisa dicairkan," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Blora Arief Rohman yang menyambangi rumah Naning menyampaikan rasa syukur karena warganya bisa pulang ke kampung halaman. Dia pun berjanji menggunakan jalur pemerintah membantu Naning.

"Pertama-tama saya ikut bersyukur Mbak Sri Naning bisa kembali pulang dengan sehat, dan berkumpul dengan keluarga. Selanjutnya mengenai gaji yang belum diterima, kami akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Kementerian Tenaga Kerja," kata Arief.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6429 seconds (0.1#10.140)