Cuaca Ekstrem, 80% Nelayan di Jawa Tengah Tak Berani Melaut

Minggu, 19 Januari 2020 - 10:45 WIB
Cuaca Ekstrem, 80% Nelayan di Jawa Tengah Tak Berani Melaut
Hasil tangkapan ikan nelayan di Jawa Tengah menurun hingga 40% akibat cuaca ekstrem. FOTO/SINDOnews/AHMAD ANTONI
A A A
SEMARANG - Cuaca ekstrem berdampak pada hasil tangkapan ikan para nelayan di Jawa Tengah. Hasil tangkapan mereka menurun hingga 40%. Tercatat ada 171.046 nelayan di Jateng atau sekitar 80% memilih tak melaut ketika cuaca buruk.

Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng, Fendiawan Tiskiantoro, cuaca ekstrem selalu terjadi setiap tahun dan nelayan menyebutnya sebagai musim paceklik.

"Sebenarnya nelayan tahu, ada banyak ikan dan udang yang malah naik ke permukaan. Bahkan tak jauh dari pantai. Tapi karena ombak tinggi, mereka tak mau mengambil risiko," kata Fendiawan, Minggu (19/1/2020).

Oleh karena itu, pihaknya memberikan pelatihan dan usaha sampingan untuk istri nelayan dengan harapan ekonomi nelayan tidak tersendat. Pelatihan itu berupa pembuatan bioflok (pembuatan kolam ikan dengan terpal), hingga produksi abon ikan.

"Kalau untuk nelayan kami beri keterampilan budidaya lele atau kerang. Jadi saat musim tak bersahabat datang, mereka bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan uang tambahan," ujarnya.

Dia menambahkan, Pemprov Jateng juga memberikan asuransi bagi nelayan yang mengalami kecelakaan di laut. Program yang dijalankan sejak 2019 lalu ini sudah menyasar 10.000 nelayan.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8623 seconds (0.1#10.140)