Sapi Gunungkidul Aman dari Antraks, Bupati Kampanye Makan Daging

Kamis, 16 Januari 2020 - 21:34 WIB
Sapi Gunungkidul Aman dari Antraks, Bupati Kampanye Makan Daging
Pemkab Gunungkidul mulai kampanyekan makan daging sapi. FOTO :SINDOnews/Suharjono
A A A
GUNUNGKIDUL - Pemkab Gunungkidul berusaha keras untuk mengatasi persoalan antraks serta efek dominonya. Hal ini termasuk ketakutan masyarakat mengkonsumsi daging sapi dan kambing karena informasi yang keliru mengenai antraks tersebut.

Bupati Badingah pun mengajak semua anggota Forum Pimpinan Daerah, pejabat pemkab dan para wartawan untuk makan daging sapi.

Tidak tanggung-tanggung acara makan bersama digelar di lokasi tidak jauh dari wilayah yang terserang antraks yang berada di Desa Gombang. Agenda pun dipusatkan di Desa Bedoyo yang berbatasan langsung dengan Desa Gombang Kecamatan Ponjong.

"Di sini kami ingin mengajak semua masyarakat untuk tidak takut makan daging, bahwa antraks hanya di beberapa lokasi kecil dan bisa diatasi. Dan daging di Gunungkidul aman dikonsumsi," terang Bupati Badingah kepada wartawan di sela sela kampanye makan daging sehat dan aman bagi kesehatan, Kamis (16/1/2020).

Menurutnya dengan pola pengolahan daging yang benar dan higieneis, maka daging aman dikonsumsi. Untuk antisipasi bakteri, hanya dibutuhkan waktu tambahan untuk memasak daging. "Jadi saya jamin aman dikonsumsi. Tidak perlu takut terkena antraks," tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut Badingah juga mengingatkan warga tidak menjual atau menyembelih hewan ternak yang sekarat dan akan mati. Meskipun hal ini dilakukan untuk mengurangi kerugian, namun hal tersebut bisa berdampak negatif. "Makanya kita siapkan tali asih untuk petani yang hewannya mati mendadak, pokoknya langsung laporan dan dikubur," tegas Badingah.

Ketua DPRD Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, pihaknya mendukung penuh langkah Pemkab untuk kampanye makan daging serta upaya pemberian tali asih bagi hewan ternak yang mati mendadak. "Kita semua makan daging sapi di sini. Ini menjadi bukti bahwa daging hewan ternak Gunungkidul sehat," ungkapnya.

Begitu juga dengan tali asih. Hal ini penting dilakukan sebagai bentuk kepedulian atas usaha petani dengan menabung melalui hewan ternak.

"Ini juga menggugah kesadaran ketika ada sapi mati mendadak dikuburkan tidak di sembelih dan dijual ke lingkungan," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9963 seconds (0.1#10.140)