Lima Rumah di Bantaran Sungai Bulanan Kendal Tergerus Longsor

Rabu, 15 Januari 2020 - 16:15 WIB
Lima Rumah di Bantaran Sungai Bulanan Kendal Tergerus Longsor
Rumah di bantaran Sungai Bulanan, Weleri, Kendal tergerus longsor akibat terkikis aliran sungai. FOTO/iNews/EDDIE PRAYITNO
A A A
KENDAL - Lima rumah di bantaran Sungai Bulanan Weleri, Kendal terancam longsor setelah tanggul tergerus luapan sungai. Satu rumah di antaranya sudah hanyut terbawa derasnya arus sungai. Warga yang rumahnya terancam longsor masih bertahan enggan untuk pindah ke tempat lebih aman.

Bantaran Sungai Bulanan di Desa Nawangsari, Kecamatan Weleri, Kendal longsor sudah lama terjadi. Pihak desa sudah mengupayakan agar longsoran bantaran sungai tidak sampai menghanyutkan rumah dengan gotong-royong. Karena bersifat darurat bantaran sungai yang terkikis derasnya arus sungai hanya dibendung dengan tanah yang dimasukan ke dalam karung.

Pemasangan bambu trucuk juga dilakukan untuk menahan tanah tidak ikut hanyut terbawa air saat sungai meluap. Menurut salah satu warga, Sukijan mengatakan, longsor sudah terjadi beberapa bulan silam. Awalnya depan rumah ada halaman selebar enam meter tapi kini sudah hilang tergerus longsor.

"Tadinya ada enam rumah yang berdiri di atas bantaran sungai. Namun ada satu rumah yang hanyut, sehingga tinggal ada lima rumah yang masih di huni. Warga yang rumahnya terancam longsor ini masih tetap bertahan meski waswas," katanya, Rabu (15/1/2020).

Kepala Desa Nawangsari, Ali Ridho mengatakan, longsoran bantaran Sungai Bulanan terus terjadi karena intensitas hujan cukup tinggi. "untuk mengatasi dan mengantisipasi longsor warga membendung bantaran dengan alat seadanya, yakni memasang trucuk dan menimbunnya dengan tanah yang dimasukan ke dalam karung," kata Ali Ridho.

Ali menambahkan, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait agar bisa dipasang bronjong penahan sehingga longsor tidak semakin meluas. Bahkan tadinya ada jalan di tepi sungai kini habis karena longsor terbawa air sungai.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9852 seconds (0.1#10.140)