Amankan Pemilu, TNI Siapkan Perlengkapan Termasuk Pentungan
A
A
A
SEMARANG - Prajurit TNI menggelar latihan pengamanan Pemilu 2019 secara serentak di Korem jajaran Kodam IV/Diponegoro dan Kodim 0733 BS/Semarang. Beragam simulasi kerusuhan dilakukan agar aparat keamanan siap mengatasinya.
Kegiatan diawali dengan peragan pengendalian huru-hara pengamanan oleh pasukan gabungan dari Kodim 0733 BS/Smg, Yonif Raider 400/BR, Yonarhanud 15, Denkeslap Kesdam IV/Dip, Brimob dan Shabara Polda Jateng. Kemudian dilanjutkan evaluasi oleh Pangdam IV/Diponegoro.
“Saya melihat para prajurit melaksanakan latihan dengan semangat, terlihat saat pentung-pentungan tadi,” kata Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mohamad Effensi, di Lapangan Parkir PRPP Semarang, Minggu (10/2/2019).
“Pada saatnya nanti mungkin tidak sampai seperti itu, tapi juga bisa lebih besar, sehingga alat perlengkapan harus disiapkan betul,” imbuh jenderal bintang dua tersebut.
Dia mengingatkan bahwa Kodam IV/Diponegoro memiliki program dari Mabes TNI selaku pengguna kekuatan untuk melaksanakan Latihan Pengamanan Pemilu (Pilpres dan Pilleg). Tugas TNI dalam pengamanan Pemilu nanti adalah membantu Polri, sehingga dalam latihan ini harus melibatkan Polri.
“Tidak mungkin kami melakukan latihan sendirian, sehingga dengan adanya Kepolisian dapat diperagakan bagaimana bantuan pengamanan itu dilakukan. Tidak mungkin secara tiba-tiba diminta, gak mungkin, tapi ada saatnya mulai kapan kami men-BKO-kan pasukan ke Polri,” jelasnya.
Latihan bersama ini merupakan sarana untuk mengingat kembali proses komando dan pengendalian dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu. Sebab, secara teknis Kepolisian sudah dilatih dan mengatasi huru-hara, serta prajurit Kodam juga sudah terlatih.
“Latihan ini untuk menggambarkan bagaimana mekanisme di lapangan, sehingga pada saat kejadian nanti tidak terjadi miskomunikasi dan miskomando pegendalian,” terangnya.
Latihan bersama digelar sejak 30 Januari 2019 secara resmi ditutup hari ini. Kegiatan juga dihadiri Danrindam IV/Diponegoro Kolonel Inf Amrin Ibrahim, Asops Kasdam IV/Diponegoro Kolonel Inf Denny Fardany, Dandim 0733 BS/Semarang Letkol Kav Zubaedi, serta pejabat yang terlibat baik dari Kodam IV/Diponegoro, Polda dan KPU.
Kegiatan diawali dengan peragan pengendalian huru-hara pengamanan oleh pasukan gabungan dari Kodim 0733 BS/Smg, Yonif Raider 400/BR, Yonarhanud 15, Denkeslap Kesdam IV/Dip, Brimob dan Shabara Polda Jateng. Kemudian dilanjutkan evaluasi oleh Pangdam IV/Diponegoro.
“Saya melihat para prajurit melaksanakan latihan dengan semangat, terlihat saat pentung-pentungan tadi,” kata Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mohamad Effensi, di Lapangan Parkir PRPP Semarang, Minggu (10/2/2019).
“Pada saatnya nanti mungkin tidak sampai seperti itu, tapi juga bisa lebih besar, sehingga alat perlengkapan harus disiapkan betul,” imbuh jenderal bintang dua tersebut.
Dia mengingatkan bahwa Kodam IV/Diponegoro memiliki program dari Mabes TNI selaku pengguna kekuatan untuk melaksanakan Latihan Pengamanan Pemilu (Pilpres dan Pilleg). Tugas TNI dalam pengamanan Pemilu nanti adalah membantu Polri, sehingga dalam latihan ini harus melibatkan Polri.
“Tidak mungkin kami melakukan latihan sendirian, sehingga dengan adanya Kepolisian dapat diperagakan bagaimana bantuan pengamanan itu dilakukan. Tidak mungkin secara tiba-tiba diminta, gak mungkin, tapi ada saatnya mulai kapan kami men-BKO-kan pasukan ke Polri,” jelasnya.
Latihan bersama ini merupakan sarana untuk mengingat kembali proses komando dan pengendalian dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu. Sebab, secara teknis Kepolisian sudah dilatih dan mengatasi huru-hara, serta prajurit Kodam juga sudah terlatih.
“Latihan ini untuk menggambarkan bagaimana mekanisme di lapangan, sehingga pada saat kejadian nanti tidak terjadi miskomunikasi dan miskomando pegendalian,” terangnya.
Latihan bersama digelar sejak 30 Januari 2019 secara resmi ditutup hari ini. Kegiatan juga dihadiri Danrindam IV/Diponegoro Kolonel Inf Amrin Ibrahim, Asops Kasdam IV/Diponegoro Kolonel Inf Denny Fardany, Dandim 0733 BS/Semarang Letkol Kav Zubaedi, serta pejabat yang terlibat baik dari Kodam IV/Diponegoro, Polda dan KPU.
(mif)