Bayi di Semarang Harus Jalani Transplantasi Hati, Butuh Biaya Rp1 Miliar
A
A
A
SEMARANG - Adreena Naira Kinanthi (6 bulan), anak kedua pasangan suami istri, Joko Supriyadi dan Eni Ambarwati, warga Jonggrangan RT 2/RW 7 Ngrapah, Banyubiru, Kabupaten Semarang divonis menderita atresia bilier (saluran empedu tertutup). Bayi ini harus menjalani operasi operasi transplantasi hati di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Pengobatan tersebut membutuhkan dana sekitar Rp1 miliar. Sementara kedua orang tua bayi tersebut tidak memiliki biaya. Guna membantu pasien yang sampai saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Karyadi Semarang, Komunitas Pemuda Brongkol-Jambu (Kolbu) bersama Orkes Keroncong Panca Irama, Komunitas Kopi Peduli melakukan penggalangan dana.
"Dalam panggung donasi yang kami gelar kemarin, terkumpul dana sebesar Rp6.551.500. Dana bantuan sudah kami serahkan kepada pihak keluarga," kata salah seorang Pegiat Komunitas Kolbu, Muhammad Syukron, Senin (13/1/2020).
Dia menuturkan, saluran empedu Adreena tertutup. Dalam dunia medis disebut Atresia bilier. Perawatan antibiotik paska operasi kasai, saat ini masih dilakukan tim dokter. Tim dokter menyatakan, organ hati Adreena dalam kondisi sirosis atau bahasa kedokteran disebut sebagai rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut.
"Tim dokter menyarankan agar Adreena menjalani transplantasi hati atau prosedur medis yang digunakan untuk menggantikan hati Adreena yang gagal dengan hati yang baru dan sehat dari orang lain yang disebut donor," katanya.
Untuk transplantasi hati, kata Syukron, akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo Jakarya. Biayanya pun mencapai Rp1 miliar. "Kami menggelar aksi guna mengetuk hati masyarakat untuk membantu Adreena agar segera mendapatkan penanganan medis dan kembali bisa tersenyum, tertawa, melucu, sebagai mana anak-anak lain seusianya," ujarnya.
Sementara itu, ayah Adreena, Joko Supriyadi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian kepada anak nomor duanya. "Pemprov Jateng akan membantu biaya transport dan keluarga yang akan menunggui anak saya selama dioperasi di RSCM Jakarta. Dinas Kesehatan Jateng juga sudah menjenguk Adreena dan berkoordinasi dengan pihak RS Kariadi Semarang untuk rencana transplantasi hati," katanya.
Pengobatan tersebut membutuhkan dana sekitar Rp1 miliar. Sementara kedua orang tua bayi tersebut tidak memiliki biaya. Guna membantu pasien yang sampai saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Karyadi Semarang, Komunitas Pemuda Brongkol-Jambu (Kolbu) bersama Orkes Keroncong Panca Irama, Komunitas Kopi Peduli melakukan penggalangan dana.
"Dalam panggung donasi yang kami gelar kemarin, terkumpul dana sebesar Rp6.551.500. Dana bantuan sudah kami serahkan kepada pihak keluarga," kata salah seorang Pegiat Komunitas Kolbu, Muhammad Syukron, Senin (13/1/2020).
Dia menuturkan, saluran empedu Adreena tertutup. Dalam dunia medis disebut Atresia bilier. Perawatan antibiotik paska operasi kasai, saat ini masih dilakukan tim dokter. Tim dokter menyatakan, organ hati Adreena dalam kondisi sirosis atau bahasa kedokteran disebut sebagai rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut.
"Tim dokter menyarankan agar Adreena menjalani transplantasi hati atau prosedur medis yang digunakan untuk menggantikan hati Adreena yang gagal dengan hati yang baru dan sehat dari orang lain yang disebut donor," katanya.
Untuk transplantasi hati, kata Syukron, akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo Jakarya. Biayanya pun mencapai Rp1 miliar. "Kami menggelar aksi guna mengetuk hati masyarakat untuk membantu Adreena agar segera mendapatkan penanganan medis dan kembali bisa tersenyum, tertawa, melucu, sebagai mana anak-anak lain seusianya," ujarnya.
Sementara itu, ayah Adreena, Joko Supriyadi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian kepada anak nomor duanya. "Pemprov Jateng akan membantu biaya transport dan keluarga yang akan menunggui anak saya selama dioperasi di RSCM Jakarta. Dinas Kesehatan Jateng juga sudah menjenguk Adreena dan berkoordinasi dengan pihak RS Kariadi Semarang untuk rencana transplantasi hati," katanya.
(amm)