Suspect Antraks, Ratusan Warga Dapatkan Antibiotik

Minggu, 12 Januari 2020 - 13:59 WIB
Suspect Antraks, Ratusan Warga Dapatkan Antibiotik
Semua hewan ternak di wilayah endemik antraks akan diberi vaksin selama 10 tahun untuk mencegah peredaran viris mematikan tersebut. FOTO/DOK SINDOnews
A A A
GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan Gunungkidul tidak mau kecolongan dengan dirawatnya 12 warga lantaran suspect antraks. Kali ini ratusan warga di Desa Gombang mendapatkan antibiotik untuk menekan persebaran antraks pada manusia tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, antibiotik ini diberikan untuk warga di dusun Ngrejek Kulon serta Ngrejek Wetan, Desa Gombang Kecamatan Ponjong. "Ada 540 warga yang kita berikan antibiotik," terangnya kepada SINDOnews, Minggu (12/1/2020).

Menurutnya langkah pemberian antibiotik ini merupakan upaya pencegahan yang dilakukan terhadap pencegahan dugaan temuan anthraks di dua dusun tersebut. Diharapkan dengan antibiotik penyakit yang berasal dari hewan yang terkena antraks ini tidak menyebar.

"Sebagai langkah untuk memastikan dugaan antraks ini, kami telah mengambil 40 sampel darah warga yang kita kirim ke laboratorium Balai Verteriner di Wates Kulonprogo dan di Bogor, Jawa Barat," katanya.

Dilanjutkannya, warga yang diberi vaksin adalah warga yang melakukan kontak langsung dengan sapi mati atau sakit. Misalnya warga yang menyembelih, yang memakan dagingnya, hingga yang melakukan pembersihan di lokasi hewan yang diduga terpapar antraks. "Karena di dusun tersebut hewan yang mati mendadak ternyata disembelih dan dibagi-bagikan dagingnya," lanjut Dewi.

Guna pemantauan, pihaknya juga melakukan surveilans selama 120 hari ke depan untuk memantau perkembangan di lokasi. Hal ini dilakukan lantaran masa inkubasi bakteri antrhaks sendiri diperkirakan berlangsung selama 1 sampai 60 hari. "Pemantauan ini dilakukan untuk menentukan langkah-langkah ke depannya,” bebernya.

Meskipun ratusan warga diberikan antibiotik, dia menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak khawatir terhadap penyebaran penyakit tersebut.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, karena belum ada kasus dari penelitian yang menyebutkan penularan antraks dari manusia ke manusia,” tandasnya.Untuk antisipasi ke depan, saat ini semua puskesmas di Gunungkidul telah disediakan antibiotik untuk antrhaks ini.(Baca Juga: Kementan Turun Tangan Investigasi Kasus Anthraks di Gunungkidul
Sementara, Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Wonosari, Triyani Heni Astuti menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki, pihaknya mengakui telah merawat 12 warga yang diduga terkena penyakit anthraks. Adapun para korban sendiri terdiri dari 11 warga Desa Gombang, Kecamatan Ponjong dan 1 warga Kecamatan Semanu.

"Namun kami sampai saat ini belum dapat mengetahui secara pasti terkait dengan penyakit yang diderita oleh pasien. Sebab, hasil uji lab yang dilakukan di Bogor hingga kini belum keluar. Sementara masih suspect," tandasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0148 seconds (0.1#10.140)