Diiringi Musisi Nasional, Bunga Bangsa Pukau Pengunjung Kota Lama

Minggu, 12 Januari 2020 - 08:41 WIB
Diiringi Musisi Nasional, Bunga Bangsa Pukau Pengunjung Kota Lama
Konser dan launching single Bunga Bangsa Panggrantesing Jagad di Kota Lama Semarang, Sabtu (11/1/2020) malam. FOTO : SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Drummer muda Kota Semarang, Bunga Bangsa tampil atraktif dalam perhelatan konser dan launching single bertajuk Panggrantesing Jagad di depan Galery UMKM Kota Lama Semarang, Sabtu (11/1/2020) malam.

Meski diguyur hujan deras, aksi Bunga Bangsa mampu memukau dan menghibur ratusan pengunjung dan tamu undangan yang menyaksikannya, termasuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Dalam konser tadi malam, Bunga Bangsa memainkan instrumen drum berkolaborasi dengan sejumlah musisi nasional, diantaranya Rifki 13 (drumer 7 Kurcaci), “Agung Bugerkill”, Arief (basis Kapten Band), Andi Bayou, Ady (Yovie n Nuno), serta diramaikan Gilang Ramadhan (Krakatau Band), penyanyi Fryda Lucyana dan musisi lainnya.

Single “Panggrantesing Jagad” merupakan sebuah mahakarya komposisi musik cross culture antara progresive metal dan etnis Jawa. Lagu tersebut mengusung tema kerusakan alam yang disebabkan oleh ulah manusia.

Untuk diketahui, Bunga Bangsa merupakan drumer muda perempuan yang menyukai genre metal dan menentukan untuk memilih genre itu sebagai passion dalam berkarya. Beberapa penghargaan telah diraihnya, baik di ajang kompetisi lokal maupun internasional. “Panggrantesing Jagad” merupakan single pertamanya di blantika musik nasional.

“Panggrantesing Jagad diambil dari bahasa Jawa, ‘Panggrantesing’ berasal dari kata dasar ‘nggrantes’ yang berarti pilu atau sedih sekali, kemudian ‘Jagad’ berarti bumi atau dunia. Secara keseluruhan Panggrantesing Jagad mengisahkan tentang kesedihan bumi karena ulah manusia serakah yang selalu mementingkan dirinya dan golongannya tanpa memikirkan kerusakan serta bencana yang dapat timbul di masa yang akan datang,” jelas Bunga Bangsa, jelang konser.

Gadis kelahiran Salatiga, 31 Mei 2005 ini menerangkan, komposisi lagu “Panggrantesing Jagad” kaya dengan sentuhan musik progresive metal dan perpaduan musik etnis gamelan Jawa (saron, demung, bonang, gong dan gendher), dan dibalut dengan alunan suara sinden dalam bentuk tembang Jawa.

“Karya Panggrantesing Jagad memiliki tujuan untuk melestarikan budaya, bahasa dan musik tradisional Jawa yang hampir punah karena kecenderungan para penerus bangsa yang lebih menyukai musik modern daripada musik tradisional dalam negeri. Untuk mengatasi hal tersebut komposisi ini dikemas dengan musik modern yang bergenre progresive metal,” jelasnya.

Sementara, menurut Gilang Ramadhan, Bunga Bangsa yang memiliki nama asli Monica Kezia Bunga Keinanti yang merupakan drumer muda binaannya yang memiliki bakat besar. Dia berharap dengan konser ini, akan semakin menguatkan semangatnya dalam bermusik.

“Saya sebagai mentornya berharap Bunga Bangsa bisa lebih berkembang, tak hanya di lancah nasional saja. Tapi juga mampu mewarnai blantika musik dunia. Apalagi di Indonesia masih sedikit drumer perempuan yang memiliki bakat dan serius mengembangkan bakatnya secara profesional,” harapannya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7686 seconds (0.1#10.140)